“Tidak! Aku akan tetap bekerja, dan kau tidak boleh ikut campur!” Ayu membalas tidak kalah tegas, lalu berpaling dan berjalan lebih cepat menuju kamarnya. Ayu tidak ingin berdebat lagi. Ayu tidak ingin pujian atas segala kerja kerasnya, tapi jelas, ia tidak ingin mendengar teguran lagi. Ayu ingin memutuskan sendiri kehidupannya saat ini. “Yumi!” Hide membentak. Jelas balasan Ayu tadi terhitung terlalu berani. “Pulang lebih cepat atau…” Hide tidak melengkapi kalimatnya karena Ayu tidak lagi terlihat. Hide juga tidak menyusul, tapi masih jengkel karena mendengar suara cawan beradu dengan meja kayu yang terdengar cukup nyaring setelahnya. Hide mendengus lalu mengambil ponsel, menghubungi Ryu. “Ada apa ini? Sejak kapan kau menghubungiku dari ponsel saat di rumah?” Ryu menyahut dengan terke