“Menurutku kau harus lapor polisi! Dan itu saja belum cukup. b******n itu pantas untuk di kebiri!” Kyoko tidak berusaha menyaring kalimat, dan tangannya memperagakan gerakan mematahkan sesuatu menjadi dua. Tidak perlu ditanya apa yang ingin dipatahkan oleh Kyoko, terutama setelah ia menyebut kata kebiri. “Rencanaku juga seperti itu, tapi aku malas jika sampai terjadi keributan besar,” kata Ayu, sambil menempelkan name tag ke pintu masuk, setelah mengantri beberapa lama. Hari Senin membuat antrian sedikit lebih panjang. Semua orang memilih jam yang sama untuk datang, yaitu lima menit sebelum jam kerja dimulai. “Tapi jijik sekali jika sampai dia masih berada di kantor ini bersamamu. Entah apa lagi yang dilakukan padamu nanti,” kata Kyoko, sambil bergidik. Ayu menghela nafas. Tentu saja s