Ayu mengeratkan genggaman tangannya pada tas, sementara kakinya melangkah turun dari kereta—lima stasiun lebih cepat dari biasanya. Ayu berjalan cepat—agar tidak terbawa arus rombongan penumpang yang ingin berpindah kereta—menuju pintu keluar. Ayu menatap sekitar, dan melambai memanggil taksi. Tujuannya sedikit jauh. Ayu sama sekali tidak menyadari saat ada orang yang juga memanggil taksi dengan begitu cepat, sementara tangannya memegang ponsel di telinga sibuk bicara. Pemandangan biasa, yang tidak biasa adalah saat taksi yang ditumpangi pria itu membuntuti taksi yang ditumpangi Ayu tepat di belakangnya. Tapi Ayu tidak mungkin curiga. Keberadaan taksi adalah umum saat jam sibuk seperti ini. Dan pikiran Ayu juga terlalu sibuk untuk memperdulikan lingkungan di sekitarnya. Ayu terus meremas