Kyoko yang mendapat kejutan kedua kali, terlihat ternganga. “Hah? Apa?” “Aku ingin meminta maaf, karena telah menuduhmu dengan sembarangan.” Ayu kembali membungkuk, dan tentu hal itu menjadi perhatian karyawan yang lain. Hiro dan Misa tampak menengok dengan leher menjulur penasaran. “Ikut aku! Kau itu mengganggu pekerjaan orang lain saja!” Kyoko mengomel dan berdiri, berjalan menuju pantry. Tidak nyaman dengan perhatian itu. “Yang aku dengar dari mulutmu sejauh ini hanyalah omong kosong yang menyerupai mantra.” Kyoko menggerutu setelah ia sampai di pantry. “Jelaskan yang benar, agar aku tidak merasa menjadi orang t***l saat kau bicara.” Kyoko duduk, lalu mencelupkan tehnya, menunggu. Tapi Ayu yang sekarang seperti kaset kusut. Meski mengalaminya sendiri, tapi Ayu baru bisa mencerna s