09. Berunding

1199 Kata

Panggilan mulia yang menyejukkan hati berkumandang, bersahut-sahutan. Maghrib telah tiba. Ayub keluar rumah, mempercepat langkah menuju masjid yang jaraknya tidak jauh dari rumah. Sendirian. Peci menghias kepala. Suara takbir yang diserukan membuat bulu romanya merinding. Abi dan Umi pergi ke Bogor siang tadi, menjenguk famili yang sakit. Harun Sudah berangkat ke masjid. Ayub ketinggalan karena terlebih dahulu menyelesaikan tugas kuliah di meja belajar. “Mas, Ayub!” Ayub menoleh ke sumber suara yang tidak asing di telinganya. Nur. Gadis yang gemar mengenakan kerudung berwarna putih itu keluar dari rumahnya, setengah berlari dan menjajari langkah Ayub. Gadis cantik bertubuh tinggi dan langsing itu terkenal dengan kedermawanannya. Sering mengundang anak-anak yatim makan bersam

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN