Chapter 6 - Rumah Baru

523 Kata
Chapter 6 - Rumah Baru Setelah seminggu bekerja. Clarisa yang sebelumnya tinggal di rumah Satria bersama ibu Nelly, Satria, Anadewi dan Okta. Mereka akhirnya memutuskan untuk membeli rumah baru. Sebetulnya Satria juga tidak keberatan kalau mereka tinggal di rumahnya. Namun, Clarisa dan Rendy memikirkan lagi segalanya dengan matang-matang. Alangkah lebih baik mereka pisah rumah saja setelah rumah tangga. Pasalnya kalau sudah rumah tangga lebih bagus kalau mandiri. Clarisa dan Rendy membeli rumah yang tidak jauh dari kantor Molefatho Wedding Organizer. Jaraknya tidak sampai tiga puluh menit kalau naik mobil dari rumah. Sekarang mereka sedang sibuk membeli furniture dan peralatan rumah tangga lainnya. Hari ini Clarisa dan Rendy meminta libur untuk membereskan rumah barunya. Ternyata cukup melelahkan juga. Bagi Rendy rumah barunya terlihat sangat mewah. Tadinya Rendy ingin beli rumah yang biasa saja, tapi Clarisa ingin sekali rumah itu. Katanya rumah impian Clarisa. Gara-gara beli rumah itu, tabungan. Clarisa hampir habis. Meski sudah di tambahkan dengan uang dari Rendy, tapi ya sudahlah yang penting Clarisa senang. Untungnya harganya tidak harga normal. Karena ternyata Clarisa kenal pemilik rumah sebelumnya. Rumah tersebut sangat mewah. Kolom tinggi dan pedimen. Model kuil kuno Yunani, dengan deretan kolom yang tinggi dan pedimen, bagian depan berbentuk segitiga yang berada di bawah atap, merupakan dua karakteristik yang paling khas dari gaya desain rumah bersejarah ini. Teras bertingkat dua. Teras-teras dominan ini didukung oleh kolom-kolom Tuscan dengan balkon lantai dua dan langkan yang menyatu ke dalam kolom. Simetri dan proporsi. Komposisi berulang, namun tetap simetris melalui bukaan jendela dan pintu, serta ornamen. Molding. Lebih rumit dan berani, molding terdapat di sepanjang interior dan eksterior rumah, merupakan karakteristik model rumah klasik mewah early classical revival. Detail ornamen. Model rumah klasik mewah bisa menambahkan detail lebih rumit seperti pada cornice. Di beberapa rumah modern ini kita bisa elihat ekspresi model rumah early classical revival, terutama dalam rencana majemuk. Proporsi dan komposisi berulang melalui bukaan jendela dan pintu, ornamen seluruhnya simetris, dan seimbang pada bentuk yang lebih rumit daripada contoh lainnya. Clarisa terlihat sangat bersemangat membereskan rumah barunya. Rasanya ada kepuasan tersendiri saat rumah impiannya bisa terbeli. Rendy ikut senang melihat Clarisa yang sangat riang membereskan rumahnya. "Terimakasih ya sayang. Padahal aku pake semua uang aku enggak apa-apa loh," Clarisa merasa tidak enak. Rendy mengelus halus rambut Clarisa. "Enggak apa-apa sayang. Sekarang kan aku suami kamu. Udah kewajiban aku membuat kamu bahagia. Lagian itu kan rumah impian kamu. Uang masih bisa dicari kok," ucap Rendy lembut. Dari dulu Rendy memang paling bisa bersikap lembut pada Clarisa. Siapa yang enggak baper coba diperlakukan lembut seperti itu. Tiba-tiba Clarisa memeluk Rendy dengan erat. "Makasih ya sayang. Cups!" Clarisa mengecup pipi kanan Rendy. Respek Rendy malu. Pasalnya di rumah barunya kan banyak orang lalu lalang ikut membantu membereskan rumah. Ada Anadewi, Okta, Inti, Jasih dan masih banyak lagi. Meskipun sudah menikah, tapi Rendy terasa masih canggung kalau bermesraan di depan umum. "Ciee pengantin baru mesra terus!" Sindir Inti sambil terkekeh. Wajah Rendy berubah menjadi merah padam. Rasanya malu disindir sama adik ipar sendiri. Clarisa juga malu sendiri. Habisnya tadi Clarisa terlalu senang. Jadi respek cium sama peluk Rendy tanpa lihat situasi dulu
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN