Chapter 12 - Pernikahan Adat Sunda
Hari ini pernikahan adat Sunda di selenggarakan. Adat Sunda memiliki serangkaian susunan acara pernikahan yang khas. Berikut urutan lengkap prosesi pernikahan adat Sunda.
Pernikahan, upacara sakral yang mengikat janji nikah di hadapan agama, hukum, dan sosial. Banyaknya adat dan kebudayaan di Indonesia, menjadikan Indonesia memiliki banyak sekali ragam pernikahan adat. Pernikahan adat Sunda termasuk yang memiliki prosesi yang cukup panjang.
Pasalnya, rangkaian prosesi pernikahan tidak hanya dijalankan pada hari H pernikahan, namun beberapa hari sampai seminggu sebelum hari pernikahan pun sudah dibuka dengan beberapa prosesi pranikah adat Sunda.
Berikut susunan acara, ritual, dan prosesi lengkap pernikahan adat Sunda. Pertama, Neundeun Omong (Menyimpan Janji). Prosesi pernikahan adat Sunda pertama disebut Neundeun Omong atau menyimpan janji atau ucapan. Prosesi ini dilakukan untuk memastikan sang calon pengantin wanita belum menerima lamaran dari orang lain. Kedua orang tua dari pihak pria akan menghampiri kedua orang tua dari pihak wanita untuk menanyakan hal ini.
Ritual ini sebenarnya lebih sering dilakukan pada pernikahan zaman dahulu sebab pada zaman itu banyak anak yang belum tahu akan dinikahkan padahal sudah terjadi kesepakatan antara kedua pihak orang tua.
Kedua, Narosan atau Nyeureuhan (Lamaran). Untuk menindaklanjuti Neundeun Omong, prosesi lamaran pun dilakukan. Pada prosesi pernikahan adat Sunda ini, pihak keluarga calon mempelai pria menyerahkan Sirih lengkap beserta uang pengikat sebagai isyarat bahwa pihak pria bersedia ikut membiayai pernikahan. Selain itu, pihak calon pengantin pria juga memberikan cincin meneng atau cincin belah rotan sebagai tanda ikatan.
Ketiga, Nyandakeun (Seserahan). Prosesi selanjutnya adalah Nyandakeun atau seserahan di mana pihak calon mempelai pria menyerahkan beberapa perlengkapan untuk pernikahan seperti uang, pakaian, perabotan rumah tangga, makanan, dan lain sebagainya. Begitu pula pihak calon mempelai wanita membalas dengan seserahan yang diberikan pada pihak laki-laki. Prosesi seserahan pada pernikahan adat Sunda biasa dilakukan tujuh sampai satu hari sebelum hari pernikahan. Dekorasi yang tepat dapat membuat suasana pernikahan menjadi lebih hangat dan romantis.
Keempat, Ngeuyeuk Seureuh. Prosesi Ngeuyeuk Seureuh dipimpin oleh Pengeuyeuk. Pengeuyeuk mempersilahkan kedua calon pengantin meminta izin dan doa restu dari orang tua diiringi lagu kidung oleh Pengeuyeuk. Calon pengantin akan disawer beras yang bermakna hidup sejahtera. Lalu dikeprak dengan sapu lidi disertai nasehat, kain putih penutup Pengeuyeuk pun dibuka. Kemudian pembelahan mayang jambe dan buah pinang oleh calon mempelai pria. Prosesi ini akan diakhiri dengan menumbukkan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali oleh calon mempelai pria.
Kelima, Membuat Lungkun. Ngeuyeuk Seureuh biasa dilakukan sehari sebelum acara pernikahan. Prosesi ini hanya boleh dihadiri oleh orang tua kedua calon mempelai dan keluarga dekat saja. Kedua mempelai dihadapkan dua lembar sirih bertangkai yang kemudian digulung menjadi satu memanjang. Setelah itu, diikat dengan benang kanteh, lalu diikuti kedua orang tua dan tamu undangan. Prosesi pernikahan adat Sunda ini memiliki makna agar kelak jika mendapat rezeki yang berlebihan bisa dibagi kepada sanak saudara.
Keenam, Berebut Uang. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi Berebut Uang. Tata cara prosesi pernikahan adat Sunda yang satu ini dilaksanakan di bawah tikar sambil disawer. Maknanya berlomba-lomba dalam mencari rejeki dan disayang keluarga.
Menjelang hari pernikahan, prosesi siraman pun dilakukan. Prosesi ini bertujuan agar menyucikan calon mempelai wanita secara lahir dan batin. Biasanya acara berlangsung siang hari di kediaman calon mempelai wanita.
Pertama, Ngecakeun Aisan. Prosesi ini akan dimulai dengan keluarnya calon mempelai wanita dari kamar yang digendong secara simbolis oleh sang ibu. Sementara sang ayah berjalan di depan membawa lilin menuju tempat sungkeman. Kedua, Ngaras. Merupakan permohonan izin calon mempelai wanita yang dilanjutkan dengan sungkem serta mencuci kaki kedua orang tua.
Ketiga, Pencampuran air siraman. Kemudian kedua orang tua mencampur air yang berasal dari tujuh macam bunga wangi atau disebut dengan bunga setaman. Keempat, Siraman. Diiringi musik kecapi dan suling, calon mempelai wanita menuju tempat siraman dengan menginjak 7 helai kain. Prosesi siraman akan dimulai dengan ibu, ayah, lalu dilanjutkan para sesepuh. Jumlah penyiram haruslah ganjil berkisar antara 7, 9, sampai 11 orang. Kelima, Ngerik atau Potong rambut. Pada prosesi pernikahan adat Sunda ini, rambut dari calon mempelai wanita akan dipotong sedikit sebagai lambang mempercantik diri lahir dan batin. Dilanjutkan dengan prosesi Ngeningan, yakni menghilangkan semua bulu-bulu halus pada wajah, kuduk, membentuk amis cau atau sinom, membuat godeg serta membuat kembang turi.
Prosesi Pernikahan Adat Sunda Pada Hari H. Pertama, Penjemputan Calon Pengantin Pria. Utusan dari pihak mempelai wanita menjemput calon mempelai pria. Kedua, Ngabageakeun. Sesampainya di tempat acara pernikahan, calon mempelai pria disambut dengan ibu dari calon mempelai wanita dengan mengalungkan bunga melati. Kemudian, calon mempelai wanita berjalan menuju pelaminan diapit oleh kedua orang tua.
Ketiga, Akad Nikah. Prosesi Ngabageakeun menjadi penutup rangkaian prosesi pra-nikah, sekarang saatnya melangsungkan akad nikah untuk meresmikan hubungan kedua pasangan. Kini, akad nikah tak harus dilakukan di rumah maupun tempat ibadah, akad nikah juga banyak diselenggarakan di tempat resepsi pernikahan. Kempat, Sungkeman. Setelah akad berjalan dengan lancar, kedua mempelai pun melakukan sungkeman kepada kedua orang tua untuk meminta maaf akan kesalahan-kesalahan.
Kelima, Saweran. Dengan posisi duduk di kursi sambil dipayungi, upacara penyaweran pun dilakukan pada pengantin. Orang tua memberikan nasehat diiringi kidung. Pemberian nasehat diiringi pelemparan uang logam, beras, kunyit yang diiris tipis-tipis, dan permen. Uang logam dan beras melambangkan kemakmuran, kunyit sebagai simbol kejayaan, sedangkan permen melambangkan manisnya kehidupan berumah tangga. Keenam, Meuleum Harupat (Membakar Harupat). Prosesi pernikahan adat Sunda dilanjutkan dengan upacara Meuleum Harupat. Mempelai wanita membakar batang harupat yang dipegang mempelai pria dengan lilin sampai menyala. Sesudah itu, batang harupat dimasukkan ke dalam kendi berisi air yang dipegang mempelai wanita. Batang harupat diangkat kembali dan dipatahkan lalu dibuang. Prosesi ini memiliki makna bahwa kedua mempelai diharapkan senantiasa memecahkan persoalan rumah tangga bersama-sama. Istri yang memegang kendi berisi air menggambarkan peran istri yang berperan mendinginkan setiap persoalan yang membebani hati dan pikiran suami.
Ketujuh, Nincak Endog (Menginjak Telur). Berikutnya, prosesi yang satu ini juga dilakukan dalam prosesi pernikahan adat Jawa, yaitu Nincak Endog. Mempelai pria menginjak telur hingga pecah, kemudian sang istri akan membersihkan kaki sang suami. Kedepan, Ngaleupas Japati (Melepas Merpati). Susunan acara pernikahan adat Sunda setelah Nincak Endog adalah melepas burung merpati putih yang dilakukan oleh orang tua. Ritual melepas merpati pada adat Sunda ini berarti orang tua melepas tanggung jawab karena kedua pasangan sekarang sudah mampu hidup mandiri.
Kesembilan, Muka Panto (Buka Pintu) Tradisi pernikahan adat Sunda belum berhenti sampai situ. Masih ada tradisi muka panto atau buka pintu. Diawali dengan mengetuk pintu tiga kali, lalu dilakukan sahut-sahutan pantun dari luar dan dalam pintu rumah. Biasanya mempelai berada di luar pintu, sementara mempelai wanita di dalam. Kesepuluh, Huap Lingkup. Prosesi ini dilakukan dengan menyuapi pasangan pengantin oleh kedua pasang orang tua. Ini melambangkan tidak ada perbedaan antara kasih sayang terhadap anak dan menantu.
Kesebelas, Pabetot Bakakak Hayam. Susunan acara pernikahan adat Sunda yang terakhir adalah kedua pengantin saling tarik-menarik ayam bakar utuh. Yang mendapat bagian lebih besar harus berbagi dengan pasangannya. Prosesi ini berarti rezeki yang diterima harus dinikmati bersama. Demikian prosesi lengkap pernikahan adat Sunda yang cukup memakan waktu dan tenaga bagi kedua pasangan dan keluarga. Tak jarang kedua pasangan memiliki adat dan budaya yang berbeda. Maka dari itu, alangkah baiknya jika didiskusikan terlebih dahulu adat mana yang akan dipakai pada hari pernikahan. Bagaimanapun juga, semoga tradisi adat ini bisa terus diwariskan turun temurun sampai kapanpun walaupun zaman terus berubah.
********
Selesai acara pernikahan adat Sunda di Bandung. Rini sebagai kepala pelaksana laporan pada Clarisa. Sebetulnya di Jakarta juga sedang berlangsung acara pernikahan seorang artis. Ditrimester pertama kehamilan Clarisa ini, Rendy memang melarang keras Clarisa untuk tidak terjun langsung ke acara pernikahan. Clarisa hanya diizinkan memantau dari jauh. Mengingat kondisi Clarisa yang morning sicknes nya sangat parah. Rendy tidak mau kalau terjadi sesuatu pada Clarisa saat acara berlangsung. Selain di Jakarta di Bali dan di Surabaya juga, tim Molefatho Wedding Organizer. Sedang berlangsung acara pernikahan juga. Hari ini ada empat acara pernikahan berlangsung di tempat yang berbeda.
Clarisa terus memonitor setiap acara. Ketua pelaksana acara harus stand bye kalau-kalau Clarisa menelepon untuk progres acara pernikahan yang mereka pegang. Seperti moto Clarisa. Acara pernikahan yang mereka harus sukses complete. Clarisa tidak mau ada kesalahan. Karena itu akan berpengaruh buruk untuk usahanya.
"Hhhahhh lelah juga," desah Clarisa di ruang kerjanya. Clarisa mengerjakan semuanya di rumah. Di rumahnya memang ada ruangan kerja khusus Clarisa. Di sana tersimpan rapih arsip pernikahan klien-klien Clarisa. Jadi Clarisa tidak perlu repot-repot ke kantor. Karena di rumah juga sudah ada salianan berkasnya. Ini sangat memudahkan Clarisa dalam bekerja.
Tok. Tok. Tok pintu di ketuk.
"Masuk mah," izin Clarisa. Tak lama wanita setengah baya masuk ke ruang kerja Clarisa.
"Jangan terlalu kecapean. Kasian bayi kamu. Ayo makan dulu. Mama udah siapin cumi bakar teriyaki kesukaan kamu," ajak Bu Nelly. Rendy memang sengaja meminta ibu Nelly agar menemani Clarisa di rumah. Karena Clarisa kalau tidak ditemani. Dia kan sangat sibuk dengan pekerjaannya sampai lupa makan. Jadi Rendy berinisiatif meminta ibu Nelly agar menemani Clarisa. Karena ia tahu mamanya sangat perhatian. Clarisa pasti akan dijaga dengan baik oleh mamanya.
Clarisa tersenyum pada ibu Nelly. "Iya mah. Ayo!" Sahut Clarisa. Dulu Clarisa berharap ibu Nelly bukan hanya sekadar jadi ibu angkatnya. Dan sekarang terkabul. Ibu Nelly sekarang adalah ibu mertuanya. Rasanya seperti mimpi. Semua harapan yang Clarisa harapkan terkabul semenjak ia bertemu dengan ibu Nelly. Perlahan keajaiban mulai mendatangi Clarisa. Seperti Rendy ternyata sekarang sudah menjadi suaminya. Yang awalnya Clarisa patah hati. Karena Rendy telah menikah dengan Fitri. Bukannya bersyukur Fitri meninggal, tapi kalau Fitri tidak meninggal. Mungkin Rendy sekarang sudah mempunyai anak dari Fitri. Yah, namanya juga takdir tidak ada seorangpun yang tahu, kecuali Tuhan.
"Makan yang banyak, biar nutrisi buat anak kamu juga banyak. Mama senang kamu masih aktif ditengah kehamilan kamu, tapi kamu juga harus ingat. Kalau sekarang kamu enggak sendiri. Jadi kamu harus mengalahkan ego kamu. Karena kasian ke anak kamu," nasihat ibu Nelly.
Clarisa nyengir kuda. Ia merasa malu. Karena memang Clarisa sering lupa waktu kalau sedang kerja. Beruntungnya Clarisa mempunyai mertua seperti ibu Nelly. Tidak merasa seperti mertua. Clarisa merasakan ibu Nelly sebagai bunda keduanya. Ibu Nelly ini tipe mertua idaman banget deh. Sama Satria saja sayangnya seperti ke anak kandung. Apalagi ke menantu.
"Siap mah, hehe," sahut Clarisa sambil cengengesan.
"Kapan jadwal periksa lagi? Biar mama yang antar saja," tawar ibu Nelly.
"Lusa mah, kebetulan banget. Baru aja Clara mau minta mama buat nemenin. Karena lusa Rendy masih ada acara pernikahan di Tangerang," jawab Clarisa.
"Boleh, lagian acara di kantor kamu itu padat sekali. Kalau saran mama sih. Kedepannya jangan terlalu banyak menerima klien. Kasian kamu sama tim kamu. Inssya Allah rezeki enggak akan kemana kok," saran ibu Nelly. Sudah sering sebetulnya Clarisa diingatkan seperti ini. Tadinya Clarisa tidak tahu akan hamil secepat ini. Jadi ia menerima saja permintaan klien. Sebetulnya ada sepuluh klien Clarisa yang diundur juga pernikahannya. Karena bulan ini memang sudah benar-benar penuh.
Sepertinya ia harus benar-benar meminimalisir acara pernikahan. Ia juga harus mementingkan kondisi kesehatan karyawannya. Clarisa punya idea. Diakhir bulan ini, ia akan memberikan reward untuk karyawannya. Berupa bonus tambahan dan berlibur selama tiga hari ke Bali. Tentunya ia kan meminta izin ke Rendy dulu mengenai hal ini. Karena semenjak menikah denga Rendy. Ia sering banyak membantu pekerjaan Clarisa. Ternyata Rendy belajar dengan cepat. Ia bisa menghendel beberapa meeting dan acara yang jauh. Tidak salah Clarisa mempercayakan pekerjaannya pada Rendy.
"Masih mual muntah?" Tanya ibu Nelly.
"Masih mah, kok enggak ilang-ilang yah?" Maklum hamil pertama jadi Clarisa baru pertama merasakannya.
"Usia kandungan kamu berapa bulan?" Selidik ibu Nelly.
"Dua bulan mah,"
"Nanti kalau sudah mau empat bulan. Perlahan mual muntahnya hilang kok, sabar saja. Itu lah pengorbanan seorang ibu," ujar ibu Nelly.
Mengingat pengorbanan seorang ibu. Ia jadi ingat bundanya. Bunda nya dulu pasti mengalami hal yang sama seperti Clarisa. Sayangnya, belum sempat Clarisa membalas kasih sayang bundanya. Bunda harus pergi dengan cara seperti itu. Kalau saja bunda Clarisa masih ada. Mungkin sekarang ada dua orang ibu yang memperhatikan kehamilannya. Bunda Clarisa pasti sangat senang sebentar lagi ia punya cucu.
Tiba-tiba, Clarisa kangen sama bundanya. Sepertinya ia harus mengunjungi makam bundanya. Sudah lama juga ia tidak ke sana. Sekalian mau bilang sama bunda. Kalau sekarang Clarisa sedang hamil. Clarisa akan ajak Rendy untuk menemaninya ke makam bundanya. Clarisa harus lihat jadwal dulu. Semoga saja minggu ini, ada hari kosong untuk menyempatkan berkunjung ke makam bundanya.
"Kamu kok nangis. Apa ada yang sakit?" Tanya ibu Nelly khawatir. Tidak terasa air mata jatuh dari mata Clarisa saat mengingat bundanya.
"Enggak apa-apa kok mah, cuma ingat bunda aja," sahut Clarisa. Ibu Nelly langsung bangun dari duduknya. Ia mendekati Clarisa kemudian memeluknya.
"Jangan sedih yah, mama yakin. Bunda kamu pasti senang di sana. Melihat anaknya sekarang sudah tumbuh dewasa. Bahkan sebentar lagi akan memberikan cucu. Kamu jangan terus merasa bersalah. Mama yakin, bunda kamu di sana bahagia," ucap ibu Nelly. Ucapannya membuat hati Clarisa berdesir. Hal itu membuat air mata Clarisa kembali mengalir. Ibu Nelly semangun mengeratkan pelukannya. Ia tahu, saat ini Clarisa sedang memerlukan pelukan itu. Untuk menenangkan hatinya.