Maria menatap hasil masakan yang baru saja selesai ia buat. Sesekali ia bertanya pada petugas penjaga pintu gerbang utama, sudahkah tamu keluarga ini tiba? Maria sama sekali tak menyangka kalau wanita itu benar-benar menunjukkan eksistensinya di sini. Sebenarnya Maria tak ingin membuatkan sajian apa pun, namun ia menyadari posisinya di sini hanya kepala pelayan. Yang bertugas mengurus semua kebutuhan di rumah besar ini terutama jamuan makan. “Mereka datang! Untung saja gelas yang tengah disusun Maria tak meleset dari pegangannya. Ia mengusap dadanya pelan. Memerintahkan sebagian pelayan untuk bersiap melayani dengan baik walau … setengah hati. Pertama kali ia bertemu dengan wanita cantik itu, Maria jatuhkan rasa simpati. Bagaimana kisah cinta dengan tuannya harus kandas karena pernikah