Freya sedikit bergeliat pelan, menyingkirkan perlahan lengan kekar pria yang terlelap tidur di sampingnya ini. dari sisi mana pun, ia mengagumi bagaimana Tuhan menciptakan seorang Carlton Dominique. Hatinya juga masih sama seperti pertama kali mereka berkenalan dan akhirnya memadu kasih. Namun sekarang, lebih didominasi untuk menginginkan lebih dari sekadar dicintai. Ia ingin segala yang dimiliki sang pria. Termasuk harta kekayaannya. Setelah menyandang nama Dominique, Freya yakin akan lebih mudah untuk mengendalikan Carlton dari dalam. Hanya menampilkan wajah bersalah, air mata palsu, serta bibir yang terbata mengatakan apa yang ia tak ketahui padahal sudah dipersiapkan dengan matang, pria itu mudah sekali percaya. Malah kalau Freya boleh katakan kejujuran, Carl benar-benar ada di dalam