Episode 17: Saatnya pulang

2028 Kata

Hari ini kami mengunjungi makam kak Hilda. Makam seseorang yang telah memberikan banyak sekali pengalaman hidup untuk kami. Kak Gally langsung bersimpuh di makam kak Hilda sambil menangis. Lagi laki-laki itu kembali terlihat rapuh. Aleo yang sama sekali tidak tau kalau itu makam ibunya, turut menangis sambil memeluk kak Gally. Melihatnya air mataku jatuh. Ayah dan ibu Gustian saling berpelukan dengan mata yang berkaca-kaca. Tuhan aku tidak tau bahwa kehilangan seseorang yang kita sayangi itu akan terasa begitu menyakitkan seperti ini. Hari ini untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun berlalu kak Gally dan kak Hilda dipertemukan lagi meskipun sudah tidak bisa bersama. Tapi dari sorot matanya aku tau kak Gally bersyukur karna masih bisa melihat makam kak Hilda. Seandainya saja, sean

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN