“Aku cuma dua hari doang.” Chiko terkekeh melihat istrinya terlihat sedih karena dia berpamitan harus pergi shooting dan tidak pulang. “Sepi, sebel.” Ucap Akira dengan desahan. Beberapa hari berduaan dengan Chiko membuat keduanya kian dekat, Chiko terlihat tidak lagi menjaga jarak dan Akira juga mulai merasa nyaman dengan kehadiran orang baru di hidupnya itu. Bening yang saat itu ada di situ tersenyum diam-diam. Didit juga sedang ada di sana, menyaksikan putrinya mulai menempel pada suaminya itu. Laki-laki itu sebenarnya senang, tapi tidak mau terlalu menunjukkannya. “Jangan lupa makan, jangan lupa ngabarin dan jangan nggak tidur.” Bening memberikan wejangan. “Iya Bu,” jawab Chiko sopan. “Kalau sepi kamu pulang aja sama Papa nanti. Besok kerjanya Papa yang anter.” Didit menanggapi. “N