Satu Kampus

1261 Kata

Berharap sang mimpi mampu mengurai lelahnya dalam sandaran malam yang indah, nyatanya kini ia hanya terbaring gelisah di atas tempat tidurnya. Perasaan tidak tenang terus menggerus kantuk hingga sepasang netra kecoklatan itu tak mampu memejam rapat seperti malam-malam sebelumnya. "Hmm ... Maheera tampaknya sudah tidur. Apakah akan mengganggu jika aku kembali membuka pintu balkon sekarang? Rasanya Aku hanya ingin menghirup udara malam Paris sepuasnya, sampai rasa kantuk itu kembali datang." Menatap sosok dalam balutan piama satin hijau emerald yang tengah bersembunyi di dalam selimut tebal broken white di sebelah tempat tidurnya, ia bangkit perlahan turun dari sana. Begitu perlahan tanpa menimbulkan suara yang berarti. Memakai sandal karet yang sudah tersedia di kaki tempat tidur, yang i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN