Alan memasuki kantor dengan ekspresi wajah tegang. Ia berjalan dengan setengah gelisah. Satria mengikutinya dari belakang dengan membawakan semua dokumen Alan. Alan terhenti melangkah dan mencoba mengatur nafas. "Kenapa bisa terjadi kelalaian seperti ini?!" tanya Alan pada Satria dengan mengatur emosinya. "Maaf, Pak. Itu kesalahan komunikasi pada staff kita, Pak," jawab Satria. Alan memegangi keningnya dan merasa frustasi. Satria menundukkan kepala dengan takut-takut. Sedangkan Alan terus berusaha mengontrol emosinya. Ia tidak menyangka, jika masalah laporan sampai separah ini. Alan lalu duduk di sofa dalam kantornya. Ia menyandarkan badannya dengan memegangi kepalanya sembari memejamkan kedua matanya. Satria memperhatikannya. "Pak? Apa Pak Alan baik-baik saja? Saat meeting tadi P