19. Truth or Fake

1307 Kata

"Selama jemari kita saling erat menggenggam, selama doa kita dirapal siang dan malam, kuyakin takdir bisa dipatahkan." ---- "Halo..." "Bagaimana Auntie? Apa rencana kita berhasil?" Cassandra tersenyum tipis. "Aku belum bisa menyimpulkan ini berhasil atau gagal. Tapi aku sudah memaksa mereka untuk datang ke ke London minggu depan." Terdengar suara tawa dari sebrang sana. "Aku bisa membayangkan bagaimana pusingnya Richard saat ini." Cassandra mengulum senyum. "Auntie tidak perduli dia mau pusing atau apa pun itu. Yang Auntie pikirkan sekarang, mewujudkan permainan yang mereka rancang jadi sebuah kenyataan. Auntie akan buat mereka berdua saling menyukai satu sama lain." "Aku akan selalu mendukung Auntie. Kalau butuh sesuatu, Auntie tidak usah segan-segan meminta pertolonganku." tawar p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN