PROLOG

742 Kata
London, 4 tahun yang lalu. ----- "Rich, aku sangat yakin kalau Claire benar-benar selingkuh." Richard mendongak. Raut keterkejutan tergambar jelas di wajah tampan pria itu. Tapi ia itu tetap saja berusaha tenang demi menanggapi ucapan sahabatnya. "Omong kosong apa ini, Ken? Apa kau melihatnya sendiri?" Kenzie menggeleng pelan. Memang bukan dirinya yang melihat secara langsung peristiwa tersebut. "Tapi, aku bisa membuktikan ucapanku barusan." Detik kemudian, Kenzie menyodorkan ponsel miliknya, berniat menunjukkan sesuatu kepada Richard. Hal yang membuat pria itu benar-benar merasa sesak napas. Terlihat jelas di mata Richard, sebuah foto sepasang pria dan wanita tengah berciuman. Celakanya, ia mengenali wanita itu sebagai Claire dan si pria adalah manager dari kekasihnya. "Claire jelas-jelas mengkhianatimu, Rich. Apa kau yakin akan tetap menikahinya?" tanya Kenzie memastikan. Richard menggeram kesal. Berusaha untuk menampik segala informasi yang sahabatnya berikan. Maka, demi membuktikan semua yang Kenzie ucapkan, Richard yang sedang dalam perjalanan dinas ke Amsterdam memutuskan untuk segera pulang ke London. **** Richard Delano memang sedang menjalin hubungan serius dengan Claire Roland yang berprofesi sebagai model terkenal. Mereka berdua bahkan sudah bertunangan dan akan melangsungkan pernikahan beberapa minggu lagi. Setibanya di London Heathrow International Airport, Richard langsung memacu mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Membelah jalanan kota London menuju sebuah Apartemen elit yang ada di pusat kota London. Ketika ia sampai, dengan tergesa Richard membawa kakinya menuju unit apartemen yang selama ini Claire tempati. Menempelkan jari pada sensor kunci, pintu apartemen pun akhirnya terbuka. Richard sedikit bingung, karena mendapati seluruh ruangan dalam keadaan gelap. Hanya lampu di kamar Claire yang terlihat masih menyala. "Oh, God ... Aku suka caramu memuaskann diriku, Honey. Kau tidak pernah sekali pun mengecewakanku." "Aku bahkan bisa memberikanmu lebih dari ini." Dari arah kamar Claire, samar terdengar oleh Richard suara wanita dan pria saling mendesahh lalu berbisik. Diliputi rasa penasaran, Richard membuka pintu kamar yang ternyata tidak terkunci dari dalam. Ia terkejut bukan main, ketika mendapati tunangannya sedang bergummul mesra dengan pria lain dalam keadaan tanpa mengenakan busana. Menyadari kehadiran Richard, masih dengan napas terengah Claire mencoba berbicara. "Astaga Rich, a-apa yang kau lakukan disini?" Claire melotot penuh kaget. Ia menarik selimut berusaha menutupi tubuhnya yang polos. "Apa yang ku lakukan? Harusnya aku yang bertanya, apa yang sedang kau lakukan dengan pria itu?" Richard melayangkan tatapan menghunus pada pria yang berada di sebelah Claire. "A-aku?" tunjuk Claire pada dirinya sendiri. "Tentu saja sedang bersenang-senang," jawabnya santai. Richard memilih diam dalam posisinya. Berusaha menahan emosi yang hampir meledak. Bahkan kilatan mata serta rahang tegasnya menggambarkan ia siap menerkam siapa saja, tidak perduli siapa pun itu. "Aku tidak habis pikir kau melakukan ini di belakangku. Kau benar-benar mengkhianatiku." Richard menggeleng tidak percaya. "Aku rasa kita tidak perlu melanjutkan lagi pertunangan ini. Semua sudah cukup jelas bagiku," lanjutnya kemudian. Bukannya cemas, Claire terlihat tenang bahkan seperti telah siap jika kejadian ini pada akhirnya terjadi. "Sebenarnya aku memang ingin membatalkan pertunangan kita dari jauh hari. Lagi pula, aku tidak benar-benar mencintaimu, Rich. Kau terlalu sibuk dengan dunia kerjamu. Bahkan, selama kita pacaran, sedikit pun kau tidak pernah mau menyentuhku," tukas Claire. Richard mendengkus kesal dengan apa yang baru saja ia dengar. Bisa-bisanya selama ini ia mencintai wanita yang salah. "Kau pikir aku tak ingin menyentuhmu? Aku hanya ingin menjagamu, memastikan egoku tidak merenggut kehormatanmu. Dan itu kau anggap suatu kesalahan?" Richard benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran tunangannya. Sementara Claire sendiri malah tertawa sumbang mendengar ucapan Richard. "Kau terlalu naif, Richard Delano. Aku wanita modern yang juga butuh kehangatan dari seorang pasangan. Sedang, kau? Selama ini bersikap layaknya pria kolot. Belum lagi kau begitu sibuk mengurusi pekerjaanmu tanpa sedikit pun memberikan perhatian lebih kepadaku. Aku muak dengan semua tingkah lakumu." Richard mengangguk paham lantas menyeringai tajam ke arah Claire. "Baiklah, aku ikuti kemauanmu. Mulai sekarang, kita akhiri pertunangan ini. Jangan pernah sekali pun pernah muncul di hadapanku "Kau pikir aku akan menyesal? Tentu saja tidak, Rich. Sudah dari dulu aku menunggu momen ini." Claire mendekati pria selingkuhannya, memajukan wajah, lantas dengan sengaja mendaratkan ciuman dalam seolah tidak perduli dengan kehadiran Richard yang menatapnya begitu jijik. "Untuk apalagi kau masih di sini?" tanya Claire setelah mengurai ciumannya. "Asal tahu saja, kau mengganggu waktuku yang tengah bercinta, Rich. Kita sudah tidak punya hubungan apapun, jadi lebih baik kau segera pergi dari sini," usir Claire secara terang-terangan. Richard langsung berbalik badan. Tanpa mengucap sepatah kata pun pria itu kemudian pergi. Meninggalkan apartemen Claire dengan sejuta rasa sakit yang menggerogoti hatinya. . . Judul : Love You My Secretary Link : https://m.dreame.com/n****+/e4dBiwMowIW7kT9yWOI18w==.html
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN