Pendapat sebagian orang

1963 Kata
Pendapat sebagian orang Zahwa Baru saja menyelesaikan tugasnya yaitu mengikuti operasi caesar sebagai asisten dari konsulennya. Beruntung konsulennya adalah Dr. Pratiwi yang terkenal sabar & telaten menghadapi Koas atau dokter muda. Tahu sendiri kan Konsulen juga merupakan pengaruh penting dalam masa Koas. Zahwa mulai mengemasi barangnya, bersiap untuk pulang karna shiftnya telah berakhir. “kamu gak bawa mobilkan zah, pulang bareng aku yuk!” ini suara citra yang sedang membujuk zahwa untuk pulang bersamanya. Zahwa memang tidak membawa mobil, karna tadi pas berangkat ke rumah sakit dia diantar supir. “maaf cit, aku di jemput fahmi” zahwa merasa gak enak sama ajakan citra. Semenjak kehadiran fahmi dalam hidupnya, lelaki itu jarang memberikan waktu untuk zahwa berkumpul dengan sahabat-sahabatnya. Egois memang, tapi dasar bucin jadi zahwa nurut saja. “yah padahal aku pingin ngajak kamu cari kado untuk widya” citra terlihat manyun “dasar fahmi egois gak pernah ngasih waktu untuk kita bersama” imbuh citra yg terlihat kesal “gimana kalau besok saja, besok kita kan sama-sama libur. Aku janji besok hidupku untukmu sayang” zahwa menyunggingkan senyum dengan menaikkan kedua alisnya bersamaan mencoba menenangkan citra. “ok… awas saja kalau si fahmi menggagalkannya, aku tunjek dia” jawab citra dengan wajah emosinya kalau sudah membahas tentang fahmi yg selalu menguasai sahabatnya. Zahwa tidak berani menjawab karna dibelakang citra sekarang berdiri sosok laki-laki yang citra ancam. Fahmi menyilangkan kedua tangannya di d**a dengan mengangguk-anggukkan kepala saat mendengar celotehan citra. Citra yg melihat zahwa menatap ke arah belakang tubuhnya akhirnya membalikkan tubuh mengikuti arah tatapan zahwa. Citra salah tingkah setelah melihat siapa yg berdiri dibelakangnya. “owh… jadi mau nunjek aku nih? Coba aja kalau berani” tantang fahmi “habisnya sebel aku tuh sama kamu, gak pernah ngasih kebebasan untuk zahwa jalan bareng ama aku. Aku kan juga pengen jalan-jalan sama zahwa” ungkapnya jujur “pokoknya besok aku gak mau kamu ganggu zahwa, besok seharian zahwa hanya untuk aku” imbuhnya. “boleh, tapi ada syaratnya” ucap fahmi “isyh… apaan sih pakek syarat-syaratan segala, please sebelum kamu benar-benar mengurung zahwa setelah dia kamu nikahin. Boleh ya besok zahwa bareng aku, kita mau cari kado untuk pernikahan widya” rengek citra. Zahwa tersenyum geli ke arah dua orang yg sedang berdebat itu. “sudah lha fahmi, Besok aku ingin pergi dengan citra. Lagian kan kamu shift pagi & jam 3 baru pulang jadi tidak ada alasan lagi untuk menghalangiku” sanggah zahwa. Fahmi hanya membulatkan kedua bola matanya mendengar zahwa lebih membela citra dari pada Dirinya. Benar-benar gak asyik… bertambah kekesalannya ketika citra menjulurkan lidah kearahnya meledeknya atas kemenangan yg dia raih. “ya sudah minggir-minggir, aku mau ngajak princess ku pergi dari hadapanmu. Dasar cewek galak” kata-katanya sudah mulai tidak bisa di rem lagi, fahmi langsung menarik pergelangan tangan zahwa. Zahwa yang meronta-ronta agar fahmi melepaskan pegangannya, tak fahmi hiraukan karna kesal. & berakhir saat sudah masuk mobil. Fahmi mendaratkan tangannya di stir kemudi dan langsung tancap gas. Zahwa yang awalnya kesal karna fahmi telah menariknya dari hadapan sahabatnya, kini menjadi resah karna fahmi mendiamkannya. “kamu kenapa?” zahwa menatap fahmi yang arah matanya fokus pada jalanan. Beberapa menit belum ada jawaban dari fahmi membuat zahwa semakin gelisah. “aku itu maunya kamu gak keluar rumah kalau bukan denganku” ungkap fahmi jujur. “aku kan pergi dengan citra, jadi apa yang perlu kamu khawatirkan?” “aku takut nanti ada yang menggoda kamu, terus kalau ada yg nyakitin kamu siapa yg akan bertanggung jawab?” “fahmi, aku sudah dewasa aku bisa jaga diri. Lagian sebelum ada kamu dalam hidupku kan aku juga sudah menjalankan aktivitasku sendiri. Percayalah aku pasti baik-baik saja” fahmi menatap zahwa sesaat dengan tatapan datar lalu kembali menghadap ke arah jalanan membuat zahwa berfikir apakah ada yang salah dengan kata-katanya? “hari minggu aku gak mau ada bantahan atau alasan apapun, pokoknya kamu harus temenin aku ke butik mama untuk memilih design yang cocok untuk baju couple kita yang akan dipakek di acara pernikahan Azriel nanti” zahwa dengan perasaan ragu menganggukkan kepalanya. padahal zahwa ada acara keluarga di bogor hari minggu yaitu acara aqiqah anak sepupunya. tapi kalau dia menolak ajakan fahmi bisa-bisa fahmi yg selalu egois terhadapnya semakin merajuk. Harus bikin alasan apa nih ke keluarganya agar dia tidak ikut ke bogor? Atau apa mungkin dia akan Menyusulnya dengan fahmi? Tanpa sepengetahuan zahwa ternyata fahmi sudah mengetahui rencana keluarga zahwa yg ingin ke Bogor. Tidak sengaja kemarin waktu ngantar zahwa pulang dari rumah sakit fahmi mendengar mama zahwa & zahira sedang membicarakannya. Tepat saat zahwa mengambilkan minuman untuknya, jadi zahwa tidak tahu kalau ini sudah menjadi sekandal dari rencana fahmi yg memang tidak menginginkan zahwa ikut ke Bogor. Sungguh menyebalkan & egois bukan seorang fahmi? *** Hari minggu akhirnya tiba, zahwa dirumah bertemankan bi lila. Seluruh keluarganya sudah berangkat tadi malam ke Bogor setelah makan malam dan disupiri pak supri. Zahwa sudah mengatakan bahwa dia akan menyusul mereka hari ini dengan fahmi setelah dari butik. Walau zahwa sendiri belum mengatakannya pada fahmi, tapi kalaupun fahmi tidak mau dia akan tetap berangkat sendiri. Setelah sarapan Zahwa sudah siap menunggu jemputan fahmi di meja luar rumahnya, tak berselang lama akhirnya fahmi datang juga. Sebelum fahmi turun zahwa langsung berlari masuk ke dalam mobil fahmi. Fahmi merasa aneh melihat zahwa membawa ransel besar yang zahwa taruh di jok tengah. “kamu kok bawa ransel besar segala sih?” tanya fahmi penasaran, pasalnya zahwa kalau mau keluar Cuma bawa tas selempang kecil atau ransel kecil saja ini kenapa kok bawa ransel gede segala. “emmm… anu” zahwa tidak menatap fahmi, dia masih ragu dengan keinginannya yang ingin mengajak fahmi ke Bogor. Zahwa hanya memainkan kedua jari-jari tangannya dengan tanpa kata terlihat jelas keraguan dalam wajahnya. “ditanya malah diem aja” fahmi yang sudah gemes melihat zahwa langsung menatap wajah zahwa dengan jarak yg hanya beberapa mili saja hidung mereka akan bersentuhan. seketika wajah zahwa langsung merona & spontan memundurkan tubuhnya. “apa perlu aku tempelkan ni hidung di hidung kamu?” zahwa dengan cepat mendorong tubuh fahmi. “jangan macem-macem deh nanti aku tampar baru tau rasa” ungkap zahwa kesal. “makanya jawab pertanyaanku kenapa kamu bawa ransel segede itu, mau kabur dari rumah?” “ya nggak lah” jawab zahwa spontan “gini lho, hari ini ada acara aqiqah anak sepupu aku di Bogor. Semua orang rumah sudah berangkat dari semalem, dan aku bilang kalau gak mau ikut ke bogor bareng mereka tadi malem. Aku jujur kalau sekarang kamu ajak aku ke butik mama kamu, terus setelah dari butik mama kamu aku akan nyusul ke bogor dianter kamu” zahwa harap-harap cemas menunggu jawaban fahmi. “ok” jawab fahmi singkat “maksudnya ok?” “kamu bilang mau ke bogor dianter aku kan, ya udah ok aku bakal anter kamu” huh lega rasanya zahwa mendengar jawaban dari fahmi. Dia sudah bisa menebak kalau fahmi gak akan pernah menolak ajakannya tapi zahwa takut fahmi ada rencana lain. Kini mereka sudah sampai di butik Aminah, fahmi membukakan pintu mobil untuk zahwa & mengajaknya untuk masuk. Pertama kali masuk ke dalam butik, mata zahwa sudah di manjakan dengan karya-karya aminah yg sangat menakjubkan. Mata zahwa yang berkeliling memandangi baju di butik itu di kagetkan oleh suara pegawai mama fahmi. “selamat pagi den fahmi, sudah ditunggu ibu di ruangannya” ucap pegawai itu yg biasa fahmi panggil mbak asri, fahmi meresponnya dengan anggukan kepala & dengan senyum tersungging dibibirnya “oh ini ya kekasihnya den fahmi, cantik banget den. & wajah kalian mirip lho, kata orang tua jaman dulu kalau sepasang kekasih wajahnya mirip berarti itu berjodoh” zahwa & fahmi saling memandang mendengar ucapan mbk asri. “aamiin… semoga saja mbk, doakan yg terbaik untuk kita berdua ya mbk” ucap fahmi & di jawab anggukan kepala oleh si mbak asri. Keduanya kini sedang berada diruangan aminah, aminah yang sudah menyiapkan 3 design untuk anak & calon mantunya segera memperlihatkan hasil karyanya. Zahwa memilih 1 design couple yang nampak elegan tapi tidak ribet. Merasa cocok dengan pilihan zahwa, fahmi pun mengiyakan. & untuk warna keduanya setuju dengan warna merah hati kombinasi krem. Karna sudah deal akhirnya fahmi pamit pada ibunya untuk mengantar zahwa ke Bogor. “kamu gak bawa baju ganti?” tanya zahwa. “mampir di mall aja nanti, aku mau kamu yang pilihin. Pokonya aku mau warnanya senada dengan baju yg akan kamu pakai nanti” pinta fahmi. *** Acara aqiqah sudah dilaksanakan, fahmi masih canggung karna baru pertama kali dia ikut acara keluarga zahwa. Ada rasa malu & haru kini dalam diri fahmi. Namun ternyata kecanggungan fahmi dapat dirasakan oleh dedy. akhirnya dedy mengajak fahmi untuk ikut berbincang-bincang dengan keluarga besarnya. Euforianya muncul saat dedy memperkenalkan dirinya pada semua orang bahwa dia calon mantunya. “siapa ini ded?” tanya seseorang yg tertuju pada diri fahmi. “oh ini calon mantuku” jawab dedy tanpa beban. “eh… aku kira anak cowok kamu lho, habisnya kalian mirip sih” titahnya. Zahwa mulai mencari-cari keberadaan fahmi yang disuruh mamanya, mamanya khawatir kalau fahmi merasa canggung & malu untuk mengambil hidangan. Setelah beberapa saat mata zahwa mencari keberadaan fahmi akhirnya ketemu juga, terlihat fahmi yang berdiri mematung didekat ayahnya tanpa kata sesuai dengan prediksi Mamany membuat zahwa tersenyum & sedikit merasa tidak enak hati. “fahmi, ayo kita ambil makan” ajak zahwa, lega rasanya fahmi ternyata zahwa menghampirinya. Fahmi pun mengekor dibelakang zahwa. “mau makan sama apa?” “bakso saja deh” jawab fahmi dengan wajah sedikit aneh “tapi aku juga mau sate” imbuhnya, Zahwa sudah hafal apa yang di maui fahmi, tapi untuk memastikan saja jadinya zahwa memutuskan untuk bertanya terlebih dahulu. Zahwa mengambil 2 mangkok berisi bakso & 1 piring berisi 10 tusuk sate & 1 lontong. Mereka mulai memakannya, zahwa melihat fahmi langsung menyantap 1 pentol yg berukuran kecil tapi terasa full di mulut fahmi, tergerak hatinya untuk memotongkan pentol-pentol di mangkok fahmi. Fahmi yang asyik mengunyah pentolnya dengan mata menghadap layar hp tidak sadar kalau pentolnya sudah di potong kecil-kecil oleh zahwa. “zahwa, kamu yang memotongnya?” kaget fahmi saat pentolnya sudah terpotong kecil-kecil. “iya, habisnya kamu langsung main mplok aja” walau hanya perhatian kecil mampu membuat fahmi terharu. “terima kasih ya zah” zahwa hanya menanggapi dengan senyuman. Lalu Zahwa mengambilkan aqua gelas untuk fahmi. “sekarang aku mau makan sate” ucap fahmi yg terdengar seperti rengekan anak kecil sedang meminta pada mamanya. “aku lepasin dulu ya daging dari tusuk satenya biar kamu bisa gak kerepotan & langsung bisa Menyantapnya”zahwa mengambil piring berisi sate dihadapan fahmi. Ternyata wanitanya begitu perhatian padanya. Fahmi terus memperhatikan tangan zahwa, yang begitu telaten melakukannya. “zah” “hm” “suapin aku” rengeknya yg membuat zahwa langsung melotot ke arahnya. “gak mau ah, malu tau” “please kali ini saja” fahmi mulai memakai wajah melasnya yang selalu bikin zahwa luluh. Kalau sudah begini zahwa sudah tidak bisa membantah, zahwa menyuapkan se sendok berisi sate & potongan lontong. “nanti kalau sudah nikah pokoknya setiap makan aku mau disuapin terus” “iya, tapi sekarang dilanjutkan sendiri ya gak enak dilihat orang. Kita kan masih belum jadi muhrim” kecewa sebenarnya fahmi, tapi ucapan zahwa ada benarnya juga. “aduh zahwa…. ini ya calon kamu? Ganteng beut, terus wajah kalian juga mirip lho” ini dia nih adik mama zahwa yang terakhir. Namanya tante tantri. Yang sukses membuat Fahmi yang dibilang ganteng langsung tersipu malu “masak sih tante Kita mirip?” fahmi sok akrab, zahwa hanya diam dengan mencubit gemas pipi anak dalam gendongan tantenya. “beneran, tante doain deh. semoga kalian berjodoh dunia akhirat ya” ucapnya lalu pergi karna anak ke tiganya yang berusia 1 tahun merengek minta nenen. Acara aqiqah sudah selesai 1 jam yang lalu, sekarang jam sudah menunjukkan jam 5 sore. Semua yang tersisa membantu tuan rumah membereskan rumah, Papa zahwa mengintruksikan akan kembali ke jakarta setelah sholat isyak. Zahwa lelah mondar mandir ikut rewang di dapur, hingga perjalanan Bogor-Jakarta membuat zahwa tertidur dengan memeluk dolphin milik fahmi yang selalu dibawa kemanapun oleh pemiliknya. Fahmi terlihat gemas melihat mimik wajah zahwa kalau tidur. Ini untuk ke dua kalinya setelah yg pertama di kereta dulu. Fahmi mengusap lembut kepala zahwa, beruntung jalanan tidak terlalu ramai, hingga Aksinya dapat berjalan dengan sempurna “aku lelaki normal zah, aku tidak tahan kalau terus-terusan melihat kamu menggemaskan seperti ini” ucapnya lirih. Sepanjang perjalanan fahmi terus tersenyum bahagia, andai saja dibelakang mobilnya tidak ada mobil rombongan keluarga zahwa mungkin laki-laki itu sudah memberhentikan mobilnya untuk sekedar mencium pipi chubby zahwa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN