dan aku ragu.

1175 Kata
aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan hari ini, jika aku menerima ajakan panji untuk menikah siri apakah aku bisa menjadi ratu dari semua ratunya. jika tidak untuk apa ada ikatan pernikahan. lagi pula nikah tidak nikah hari ini kami seperti magnet yang saling tarik menarik jika sedang berdekatan. . namun apa aku bisa tetap menjadi satu-satunya, setelah laras hadir dan mengandung anaknya. ah sial, aku takut tiba-tiba panji meninggalkan aku, aku takut jika panji tiba-tiba membuang ku, mengusirku dan bahkan membeberkan semua aib aibku saat bersamanya. sebenarnya ini tidak akan mungkin terjadi, lagi pula aku yakin panji lebih memilihku ketimbang laras. tapi bagaimana jadinya, jika laras melahirkan anak panji, tidak mungkin Panji tidak mencintai anaknya. ah aku harus apa! waktu semakin berlalu, panji menuntut jawab dariku. kali ini aku ingin berbicara 4 mata dengannya, tentang kemungkinan kemungkinan yang terjadi, jika aku menerima ajakannya untuk menikah secara agama saja. "panji, sebentar duduklah ada beberapa hal, yang aku sendiri masih ragu prihal kamu" kataku panji segera duduk berhadapan denganku, dia duduk tepat di hadapanku matanya sangat serius dan aku bingung harus mulai dari mana. "kenapa? " "ji, gue tanya sekali lagi, kenapa lo mau nikahin gue?" "ga tau?" "kasih gue alasan biar gue yakin pilih lo" tanyaku "gini, gue tanya balik ya. apakah ada orang yang lo cintai selain gue?" tanya panji aku terdiam sejenak. pertanyaan yang akhirnya jadi Boomerang untukku. "coba jawab" suaranya penuh dengan tekanan "menurut lo?" tanyaku "ada" katanya aku kembali terdiam. mengingat semua orang yang pernah hadir di hidupku, namun kurasa semua kisah itu selesai tidak ada hal yang perlu aku benahi lagi, dengan siapapun. "ada orang yang lo tunggu gue tau!" katanya aku terdiam sejenak, yang aku tunggu? kurasa aku tahu kearah mana pembicaraan ini. "hah?" "gaga" jawabnya secepat kilat aku kembali terdiam, aku sedikit mengerutkan keningku sedikit tidak percaya, sejak kapan nama gaga terlintas dipikiran panji. "gue tau, lo ada hubungan yang ngga pernah lo ceritain ke gue, tentang gaga. entah karena kita bertiga temenan, atau emang lo terlanjur nyemplung sama gue, makanya lo lanjut sama gue dan gaga lo kubur dalam dalam" "gue ga suka sama gaga" suaraku ku tekan, masih ada sedikit getir di bibirku "lo bohong" katanya "buktiin, dengan lo nikah sama gue hari ini" katanya "gue ga bisa nikah, gue ngga mau kalau ngga sah secara negara, gue tau gue hancur, keluarga gue berantakan. tapi gue mau bokap gue yang nikahin gue bukan orang lain" nadaku sedikit meninggi "bukan itu alasannya, tapi karena lo mau ketemu gaga bulan depan, abis itu lo ninggalin gue" katanya penuh amarah "gue ninggalin lo?" aku berteriak sambil tertawa "mikir, lo yang ninggalin gue, dengan nikah sama laras. abis ini lo bakalan jadi suami sah laras, sedangkan gue kalau ketauan masyarakat, gue bakalan di cap sebagai pelakor" kataku kali ini panji terdiam dia tidak bisa membalas kata-kata ku, dia hanya terdiam duduk termenung di sofa. "sekarang lo mau gimana?" tanya panji "lo pulang, besok lo bakalan nikah sama laras" kataku "gue balik sekarang, setelah gue sama lo baik baik aja" katanya aku memeluk panji, bahunya bergetar aku tahu dia menangis namun suaranya ia tahan, saat aku menariknya dalam padangan, matanya memerah aku ikut menangis melihat matanya yang basah. "besok gaga pulang" kata panji lirih kali ini aku tidak tahu harus berekspresi seperti apa. senang dan sedih. patah dan sembuh sialan aku tidak tahu ekspresi apa yang harus ku tunjukan pada panji. "oh iya" "kalau misalnya gue larang lo buat ketemu gaga gimana?" tanya panji "gue ga jamin bisa ji, lo tau kita bertiga udah temenan dari orok, bahkan lo tau gaga lebih dulu deket sama gue ketimbang lo, walaupun dia ga punya perasaan apapun sama gue, tapi gue seneng dia seolah ngebutuhin gue" kataku "gue yang sekarang butuh lo ma. gue ga bisa liat lo bareng sama gaga, gue ga bisa" katanya "lo bisa dan lo harus bisa sebelum kita sedekat ini, lo bisa ko liat gue sama gaga" kataku "bedaaaaa dulu dan sekarang ma" katanya "semua akan baik baik saja jangan khawatir" bisik ku lirih. panji mulai sedikit tenang, kemudian dia memutuskan untuk segera kembali kerumah banyak yang harus dia persiapkan. panji menawarkan diri agar aku ikut kembali bersama nya namun aku menolak sebab tidak ingin membuat gaduh hal yang sudah orang tua panji rencanakan. saat aku duduk di balkon rumah, aku kembali mengingat perkataan panji. "gaga besok pulang" ah sialan aku senang. boleh kah aku sedikit menjabarkan tentang gaga! Namanya adalah Erlangga Saputra panggilan nya gaga. dia orang yang paling dekat denganku, dan bahkan rumahnya yang hanya selang satu rumah dengan rumahku, gaga orang yang bakalan datang disaat aku sedang hancur, dia sangat perduli denganku, sejak SMA gaga seperti kaka bagiku, namun salahnya aku, yaitu aku menyukainya sejak SD, eh tidak - tidak sejak TK, atau mungkin sejak aku dan gaga masih di dalam kandungan. Gaga Aku dan panji ketiganya selalu bermain bersama, namun sejak lulus SMA gaga diterima di kampus ternama di yogyakarta. senang dan sedih, namun jurusan dan kampus ini adalah impian gaga sejak SD, aku hanya perlu mendukungnya, walaupun terkadang aku merasa kesepian sejak dia tidak ada. ada banyak momen yang akhirnya, gaga tidak bisa menemaniku secara langsung, dia hanya bisa menemaniku secara virtual, mendekap ku didalam angan. tapi itu cukup bagiku yang jatuh cinta dan hanya sendirian. gaga selain dia pintar dia juga yang paling ganteng di komplek, dan yang kedua adalah panji. kalian tahu kenapa. dari survey yang sering anak-anak SD Dan SMP lakukan, mereka selalu menjawab kompak, ketika ditanya siapa yang ganteng di komplek ini. sebagian besar memilih mas gaga dan selanjutnya baru a panji. Terus alasan aku menyukainya sejak dulu yaitu karena Gaga adalah segalanya, dia baik, ganteng, pintar dan bahkan paling care sama aku. gaga satu-satunya orang yang akan selalu mendekap ku dalam keadaan apapun. saat ayahku selingkuh, dan aku meminta gaga menemaniku untuk mencari tahu, siapa selingkuhannya. saat hari hari patahku ketika kedua orang tuaku berseteru. dan ketika ibuku meninggal, gaga selalu berada di sampingku, dia yang selalu menemani hari hari buruk ku. Orang tuannya juga sangat dekat denganku, mungkin karena gaga kuliah jauh dan aku sering menemani ibunya dalam berbagai kegiatan, jadi aku sering menginap di rumahnya. ayahnya gaga TNI jarang sekali ada dirumah, ibunya yang hanya ibu rumah tangga menjadi sepi jika ayahnya gaga bertugas diluar daerah, nah saat itulah ibu gaga akan menelfon ku, kemudian memintaku untuk bermalam dirumahnya. terlebih sejak mamah ku meninggal, ibu gaga lebih warning denganku. dia sering bertanya kenapa rumahku selalu mati lampunya? Apakah aku tidak dirumah. menginap dimana dll. ah aku merasa bersalah. padahal aku ada di dalam rumahku, bersama panji yang sedang bercinta. namun apalah daya prihal aib ini, biar jadi urusanku saja. orang luar lebih baik tahu aku baik baik saja. suara ponsel handphon ku membuyarkan imajinasi ku. aku segera meraih ponselku. ada 1 pesan w******p ya dari seseorang yang baru saja ku pikirkan. hii cantik, aku malam ini sampai jakarta sekitar pukul 11. kamu tunggu aku dirumah aku ya temenin ibuku. samapai ketemu dirumah. pesan dari gaga mengembangkan di layar ponselku. aku menutupnya kemudian bergegas berkemas dan pulang.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN