Tok tok tok …. “Ayah boleh masuk, Nak?” seru Angga dari luar. Tak lama, suara kunci pintu diputar terdengar lalu terbukalah pintu kamar milik Asti yang ditempati Galuh sementara tadi. Angga tersenyum seraya menyentuh wajah sang putri. “Ayah boleh masuk? Atau Galuh mau bicara sambil jalan-jalan di luar?” ulang pria itu sabar. Galuh hanya menggeleng dan membuka pintu lebih lebar. Membiarkan Angga masuk tanpa menutup pintu yang terbuka setengahnya itu. Galuh duduk dengan posisi yang sama seperti saat sedang menangis tadi. Lesehan di atas karpet dan memeluk kedua lutut di dadanya sementara kepalanya condong ke sisi tempt tidur, dan Angga pun melakukan hal serupa. Duduk bersila di depan sang putri. Terdiam untuk beberapa jenak, keduanya hanya saling memandang dalam sunyinya suara hati. L