“My I?” “Tapi … masih … sore, Mas,” ucap Andari terengah-engah. “Kenapa kalau sore? Tidak ada larangan melakukannya kapanpun kan?” “Mas … udah … pengen banget?” Jleb …. Angga seharusnya masih bisa menahan diri. Terlebih situasi mereka sedang tidak baik. Keterdiaman pria itu pun membut Andari pasrah. Memejamkan mata sambil mengangguk pelan, perempuan itu memberikan izin untuk sang suami menjamahnya lagi. “Terusin aja, Mas. Aku nggak–“ Cup …. Kening Andari dikecup singkat. “Ayo, bangun! Tidak baik sore begini ti–“ Tapi reaksi Andari justru malah menarik tengkuk leher Angga hingga bibir pria itu mendarat sempurna lagi di atas bibirnya. Meski belum mahir dan kaku, Andari mencoba memberikan perlakuan terbaiknya, mengajak sang suami menari-narikan hasrat yang ingin meliar seiring ga