Akhirnya aku putuskan untuk mencoba menjalin suatu hubungan dengan Regi. Entah apa itu namanya, bisa dibilang pacaran. Bosan juga lama-lama diteror jawaban terus dari laki-laki pantang menyerah seperti Regi. Lagipula nggak ada salahnya 'kan mencoba menjalin cinta yang baru. I am ready to it. Aku sudah siap kok jatuh cinta lagi. Lagian nih ya, menunggu dudanya Alvino juga kayaknya nggak mungkin banget. Meksipun aku tahu sepak terjang kebrengsekan seorang Alvino, dia tidak akan mempermainkan ikatan sesakral pernikahan.
Kali ini aku pastikan hubungan ini lebih jelas statusnya. Nggak seperti hubunganku dengan Alvin dulu. Masalah hati, itu urusan nanti. Capek memikirkan hati yang nggak ada ujungnya. Semoga kehadiran Regi mampu menjadi obat penawar untuk luka hatiku.
"Weekend besok ada acara,
