Semilir angin menerjang wajah Alexa, membuat rambut panjangnya yang digerai berantakan ke mana-mana. Hal itu membuat Marsel semakin terpesona atas kecantikan sang mantan istri. "Karena saya ingin melihat kamu bahagia. Selama ini saya tahu, kamu tidak pernah bahagia hidup bersama saya. Hanya tangisan, penderitaan dan luka yang saya berikan kepada kamu. Saya pikir dengan saya melepaskan kamu, maka kamu bisa bahagia." Bisa Alexa lihat kalau Marsel sedang menghela napas seperti ingin melanjutkan kata-katanya. "Asal kamu tahu Alexa, selama kamu menjadi istri saya. Setahun pernikahan kita dan sesudah kejadian di villa itu, saya tidak pernah berpura-pura baik kepada kamu. Saya tulus dan saya sangat memikirkan bagaimana caranya membuat kamu bahagia hidup bersama lelaki yang terjebak dalam cinta