Heartsa membaca pesan Nick dengan tangan yang bergetar, semakin sadar bahwa laki-laki itu memang penuh tipuan. Selamat pagi, sayang. Malam ini aku tiba di Jakarta. Can't wait to see you, tulis Nick, seolah-olah tidak ada yang salah. Perasaannya bercampur aduk, antara marah, sakit hati, dan kekecewaan yang mendalam.
"Berengsek," desis Heartsa sambil menahan air mata yang hampir jatuh. Dia tak lagi peduli apa yang akan terjadi setelah ini, hanya satu hal yang ada di pikirannya: menangkap Nick basah-basah bersama Maria.
Tidak ada lagi alasan, Nick. Aku tidak akan biarkan diriku dibodohi lebih lama lagi, pikir Heartsa sambil terus melangkah menuju hotel.
Heartsa di perjalanan menggunakan taksi sekaligus memesan segera kamar hotel di sana agar mempermudah melakukan aksinya. Heartsa juga m
