Tiga: Salah

1396 Kata
'Ku kira kau memakai otak untuk bertindak, namun dugaanku salah! Kau memakai hati untuk melakukannya'-Adel Horiston/Highschool Marriage  oOo             "Sshh...hey! Lo tolongin gue dong! Nabrak orang malah gamau tanggung jawab! Di obatin kek atau dianterin pulang kek..sial banget gue hari ini, mana tadi p****t yang jatuh...sekarang? Lutut..akh..sial!" Gerutu Adel  meratapi nasibnya dan mencoba menyuruh si Penabrak tadi agar bertanggung jawab tanpa melihat langsung ke wajah si penabrak tadi.             "Jadi,lo mau gue tolong?" Tanya si Penabrak tadi yang saat ini masih stay di sepeda BMX miliknya.             Tunggu-tunggu. Adel yang mengenal suara bariton itu langsung mendongakkan kepalanya. Makhluk paling ga berotak itu ternyata di depannya             "Eh ternyata lo, kakak kelas sok kecakepan dan osum yang nabrak gue? sekarang lo TANGGUNG JAWAB!" Adel sedikit menggertak pasalnya yang menabraknya adalah kakak kelasnya yang ia anggap sok kecakepan dan osum yah siapa lagi kalo bukan Fahri.             "Sini-sini gue bantuin" pekik Fahri yang menurut Adel tiba-tiba baik ini.             'Tumben dia baik, apa ini taktik dia buat ngalahin gue pas basket nanti, dengan ngeluluhin hati gue. Gabakal bisa' batin Adel bertanya-tanya.             "Lo ga akan ngapa-ngapain gue kan?" Tanya Adel saat Fahri berjongkok di depannya.             "Ya nggak lah..gue ga bakal curang! Sama lawan gue yang belom tanding, ngerti!" Sahut Fahri.             "Sekarang lo lepas sepatu roda lo, karena lo kemungkinan kalo jalan sakit apalagi pake sepatu roda!" Ujar Fahri. Adel lantas menuruti apa kata Fahri yang menurutnya benar.             "Sepatu lo talinya diiket dua-duanya biar dibawa Rangga..." sambung agatha.             "Terus gue?" Adel dengan tampang Oonnya bertanya demikian.             "Lo mau ke taman kan? Gue juga mau kesana! Jadi lo cukup berdiri di pijakan kaki sepeda gue biar gue yang boncengin lo!" Jelas Fahri. Adel masih bertanya-tanya             'Masa makhluk osum kaya dia punya hati sebaik malaikat sih? Ga percaya gue!' Batin Adel masih bingung.             "Naik!" Suruh Fahri pada Adel yang sedang tertatih-tatih mendekatinya. Kaki jenjang Adel langsung bertengger di pijakan sepeda BMX milik Fahri.             "Pegangan woyy!! Lo mau jatoh?" Pekik Fahri saat menengok bahwa Adel tak berpegangan.             "Gue pegangan apaan coba?" Tanya Adel dengan wajah tak berdosanya.             "Pundak gue lah!! Emangnya mau pegang apaan? Fahri junior?" ujarnya kemudian membuat Rangga dan Agatha tertawa terbahak-bahak. Adel bahkan masih tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Fahri             “Ngomong apaan sih?” tukas Adel membuat Fahri tersenyum m***m ke arahnya             “Bukan urusan cewek!” ucapan Fahri membuat Adel mendelik kesal             Ban Fahri melesat seiring Fahri mengayuh sepedanya menuju 'Taman Kompleks'. Jangan tanya mengapa Fahri berada di kompleks rumah Adel, karena Fahri sedang berkunjung ke rumah Agatha yang berada di kompleks ini. Kompleks ini hanya berisi Rumah-rumah orang kaya, jadi banyak orang tak kaget jika melihat rumah yang begitu memukau dan dinding-dinding besar yang menutupinya.             Namun sayangnya keluarga Fahri tak berminat berada di Kompleks Perumahan Elit ini, mereka lebih memilih untuk tinggal di penthouse.   oOo               Fahri dengan tawanya yang m***m itu dengan santainya mengerem mendadak             "Apaan sih lo! Maunya menang banyak! Kalo ngerem gausah mendadak ngapa!" Gerutu kesal Adel disaat Fahri mengerem mendadak dan milik Adel menyentuh punggung Fahri dan tak lupa tangan halus nan putih yang terkalung di leher Fahri karena kaget akan Rem mendadak.             "Hehehehe...Del 'itu' lo gede juga ya...!" Pekik Fahri. Hey! Dasar laki-laki bodoh! Berotak m***m!             “Ihhh!!!!! Fahri lo m***m banget yaa..!!” ujar Adel seraya memukul keras-keras punggung Fahri             "Ri...kali ini lo menang banyak dari si Adel...hahahha!" Ujar salahsatu temannya yang bernama Rangga yang sedari tadi diam dengan gaya sok coolnya tiba-tiba berkata crewet seperti ini.             'Sial...sepertinya gue kejebak sama tiga orang osum!' Batin Adel berteriak sebal.             "Iya Ngga, apalagi 'itu' nya gede!" Gumam Fahri disertai gelak tawanya. Makhluk-makhluk ganteng ga berotak ini membuat Adel marah. Sangat marah.   oOo               "Akhirnya udah sampai...ngeri gue di perjalanan..." Gumam Adel seraya tersenyum gembira setelah helaan nafas panjangnya             "Mana ongkos?" Fahri berkata sedemikian rupa sehingga membuat Adel terdiam dan melongo atas ucapan Fahri.             "Maksud lo?" Adel menatap Fahri dengan tatapan bingung.             "Iya, ongkos! Lo tadi udah gue boncengin dan gue minta Ongkos!" Fahri berkata dengan lagak sok menjadi tukang ojek.             k*****t!             "Eh Ri, lo tadi kan udah dapet ongkos dari dia!" Pekik Rangga.             "Ongkos apaan Ga? Mana?" Dahri dengan tampang polosnya mengatakan hal itu.             "Yee...elu, tadi kan dadanya Adel udah mepet ke punggung lo, anggep aja ongkos" ujar agata seraya memperagakan gerakan dadanya yang dimaju-majukan             Double k*****t!             "Heh! Apa-apaan kalian! Gue sebagai cewek ga sudi dilecehkan sama Lo, lo dan lo! Dasar otak m***m bodoh! Mana sepatu roda gue! Gue mau cabut!" Ujar Adel yang lantas mengambil sepatu rodanya yang dibawa oleh Rangga lalu pergi tanpa memakai alas kaki.   oOo               "Ukh...dasar kakak kelas m***m! Mana tadi pake acara ngerem mendadak lagi. Lina kemana sih..." Adel meruntukki nasibnya yang ketiban sial setiap bertemu dengan Fahri             "Hmm....gimana jadinya kalo suami gue kek gitu? Iihhh...lama-lama gue ga betah karena ketidak berotakannya...ih..jijik gue!" Adel bergidik ngeri saat membayangkan bahwa suaminya kelak Osum seperti Fahri.   oOo               Adel dengan wajah kesal memasuki kelasnya yang sudah ramai penduduk itu. Ia lantas menaruh tasnya di kursi dan berjalan ke arah kursi di luar kelasnya guna menghampiri Tiara yang sedang memakan bekal paginya             "Ra....lo tau gak kemaren tuh si Fahri nabrak gue, terus kan gue minta dia buat tanggung jawab bawa gue ke taman komplek kan, nah malahan gue dijahilin sama ketiga kakak kelas ga berotak itu...." cicit adel dengan mimik wajah yang memperagakan seseorang sedang menangis             "Sumveh lo? Ihh...Ganteng tapi pikirannya kotor...ikh!" Tiara dan Adel bergidik ngeri.             “I hate it! Huaaa...”     oOo               "Anak-anak, kerjakan soal yang ada di papan tulis! Jika tidak selesai maka akan di hukum!" Ucap Bu Vallery, guru yang terkenal mengerikan di mata muridnya ini memanglah sangat menakutkan. Pasalnya dengan Suara yang lantang dan gerak gerik seperti dosen membuat takut para siswa SMA Pembina Jaya kelas X, XI dan bahkan kelas XII.             "Sshh...Ra...gue kebelet nih...temenin gue yok!" Umpat Adel yang sedari tadi menahan pipisnya, Tiara pun mengangguk.             Adel mengacungkan tangnnya."B...bu...mau izin ke toilet bu..." Adel memberanikan dirinya.             "Silahkan,5menit!" Pekik Bu Vallery.             "Ayo Ra...." ajak Adel pada Tiara.             "Nona Hariston,Sebaiknya anda Sendiri!" Suruh Bu Vallery.Oh God!. Suaranya sungguh indah bagaikan guntur dikala hujan   oOo               Adel membasuh tangannya di washtafel setelah buang air kecil. Ia membasuh wajahnya yang nampak sedikit ngantuk itu dengan air lalu memperhatikan salah satu bagian wajahnya yang agak memerah               "Huffhh...akhirnya keluar juga." Gumam Adel ketika keluar dari salah satu bilik kamar mandi             “Kok merah sih? mau jerawatan ini....duh” gumamnya pada diri sendiri             Namun tiba-tiba pintu kamar mandi ini dibuka secara paksa, setelahnya di tutup kembali dengan cepat membuat Adel yang sedang sendirian di kamar mandi ini merasa takut. Adel yang mendengar deruan nafas orang yang sepertinya sedang terengah-engah memasuki toilet itupun lantas berjalan ke arah pintu dibalik bilik toilet paling ujung             Holy shits!             "Aaaaaaa...." Adel berteriak sekencang-kencangnya. Seseorang dengan sigapnya segera menutup mulut Adel             "Ssssttt....lo bisa diem ga? Gue lagi di kejar sama satpam b**o!" Pekik seseorang.             "Tap...tapi...lo..kok masuk to...toilet cewek sih, Ri!" Ujar Adel. What? Fahri?. Ya, Yang memasuki kamar mandi adalah Fahri. Yang benar saja!.             "Lo tuh Osum banget ya...bener deh...su--"             "Mmppfhhh......"  Belum lanjut Adel berbicara Fahri telah menyumpal mulutnya dengan sentuhan bibir miliknya. Ciuman yang awalnya menjadi tanda tutup mulut bagi Adel, kini telah berubah menjadi sebuah ciuman berlarut yang terjadi antara kedua insan ini.             Adel membelalakkan matanya menatap setiap inci hal yang dilakukan Fahri. Ia akhirnya menyadari kalau hal ini tidak benar, kedua kalinya kakak kelasnya yang m***m ini menciumnya di sekolah             'Rasanya manis! Kaya strawberry!' Fahri bergumam dalam hatinya. Ya! Tadi pagi Adel menggunakan lipbalm rasa strawberry. Entah tak tahu mengapa hanya saja Adel ingin menggunakannya. Ataukah ia mempunyai insting akan di lumat bibirnya oleh Fahri hari ini?.             "Mppffhhh...." Fahri memperdalam ciumannya dengan Adel hingga ia menarik tengkuk Adel kuat-kuat. Sedangkan Adel sendiri mencoba menjauhkan tubuh Fahri dari dirinnya             Bel istirahat kini telah berbunyi pertanda jam pelajaran kini telah berganti. Oh! Astaga! Adel lupa bahwa ini pelajaran Bu Vallery.             PLAK!             Satu tamparan melesat ke pipi Fahri setelah ia melepaskan bibirnya dari bibir Adel             "b******k!" Adel segera keluar dari tempat laknat itu dan berlari ke arah kelasnya yang jaraknya lumayan jauh             "Maaf bu tad--"             "Maaf nona Horiston, anda tidak mengerjakan tugas saya, jadi tulislah di buku anda tugas saya tadi dan ulangilah jawabannya sampai 50 kali! Mengerti!?" Bentak Bu Vallery.             "Hah? 50 bu? Turunin dong bu...say--" Adel mencoba memohon namun             "Tidak bisa! Besok kumpulkan di meja saya jam 9!" Suara Higheels Bu Vallery menggema di koridor sekolahan setelah mengucapkan hal tadi Bu Vallery langsung pergi.             'SIAL! Gara-gara si osum itu! Argh!' Gerutu Adel dalam batinnya 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN