Part 08 - Om Rentenir

1050 Kata
Kyomi menatap pada Azka sahabat dari calon suaminya. Yang duduk dengan tenang sambil meminum teh hangat yang telah dibuat oleh asisten rumah tangga. Kyomi mmiringkan wajahnya, lalu mengerucutkan bibirnya. "Ini beneran sahabat Om? Kok kurang meyakinkan. Tampangnya kayak rentenir!" Ucap Kyomi menuduh pria itu sebagai rentenir. Azka mendengar apa yang dikatakan oleh Kyomi terkejut. Wajah tampannya ini dibilang rentenir?! Yang benar saja! Dia itu boss di perusahaan, buka rentenir yang suka menagih utang. "Dek! Kamu nggak salah nuduh? Mas iki boss loh Dek! Malah dibilang rentenir. Ada-ada saja kamu." Azka berusaha memupuk kesabarannya, seperti yang dibilang oleh Azka, kalau hadapi Kyomi itu harus seng sabar jangan emosi. "Iya Boss. Boss rentenir. Kalau Kyomi minjam duit seratus juta nanti Bunganya tolong jadi dua ratus juta. Nanti tagih saja sama Om Bara. Biar Om Bara kapok sudah jadiin Kyomi calon istrinya." Kyomi masih berusaha untuk membebaskan dirinya dari jeratan yang namanya pernikahan bersama Om Bara yang katanya banyak duit. Bara mendengar itu berdecak pelan. Memang dia agak gila kalau sudah bersangkutan tentang Kyomi. "Jangan dengerin dia Azka. Dia memang agak rada-rada sih." Bara berucap tenang tidak peduli dengan ekspresi Kyomi yang menatapnya tajam seakan mau menbunuhnya sekarang. "Om! Kamu mau mati tua?" Tanya Kyomi sudah mengambil pisau yang memotong buah dan mengacungkan pada Bara. "Kyomi nggak masalah bunuh Om sekarang. Setelah Om mati Kyomi nggak jadi nikah sama Om. Tapi … nggak jadi deh. Kalau Kyomi nggak jadi nikah sama Om, nanti Kyomi nggak bakalan dapat duit. Kyomi nggak jadi orang kaya." Ucap Kyomi kembali meletakkan pisau itu. Bara mendengarnya tertawa kecil. Lucu banget Kyomi ini. Mau tak makan itu pipi Kyomi. "Kamu lucu banget sih. Mau nikah sekarang nggak?" Tanya Bara tertawa kecil. Kyomi mendengar apa yang dikatakan oleh Bara memutar bola matanya malas. "Nggak mau!" Ucap Kyomi mencibir. "Kenapa nggak mau sayang. Kata kamu tadi kalau Om mati, kamu nggak jadi orang kaya. Ayo! Kamu mau minta mahar apa. Tak kasih semua yang kamu minta." Bara meyakinkan Kyomi, dia akan memberikan mahar terbaik untuk Kyomi. Kyomi mengetuk dagunya, berpikir mau meminta mahar apa pada Bara. Bara banyak uang, dia tidak masalah minta ini itu buat mahar. Oke! Kyomi! Kamu minta apapun yang kamu mau, seperti apa yang Om Bara bilang sama kamu. "Kyomi mau minta anak singa, burung merak, anak harimau, anak buaya, anak ular, anak kucing, anak kelinci. Sama anak-anak lainnya." Ucap Kyomi tersenyum lebar. "Itu kamu mau buka kebun binatang? Yang benar aja! Itu rumah nanti, mau dijadikan tempat buat kebun binatang bukan kebun bunga! Nggak! Yang lain aja! Mana kamu mintanya yang nggak masuk akal. Yang bisa dicerna oleh pikiran loh, kamu harus mintanya!" Ucap Bara menatap pada Kyomi dengan tatapan tajamnya. Kyomi yang ditatap tajam oleh Bara menciut lalu memeluk lengan calon ibu mertuanya. "Ahjumma, Kyomi cuman minta itu loh buat mahar. Kenapa Om Bara marah banget. Nggak ada yang lain. Kenapa Kyomi ditatap sama Om Bara. Pasti Om Bara mau jual organ Kyomi, 'kan? Ahjumma! Tolong Kyomi!" Isak Kyomi pelan. Bara mendengar apa yang dikatakan oleh calon istrinya menggeleng pelan, ada-ada saja Kyomi ini. Bara jadi pusing. Itu apalagi yang dikatakan oleh Kyomi, kalau dia mau jual organ tubuh Kyomi. "Kamu ini! Aku nggak akan jual organ kamu. Cuman mintanya yang waras dikit Kyomi. Jangan gila minta hewan ganas kayak gitu!" Ucap Bara, menatap pada Kyomi berubah menjadi lembut. Kalau dirinya menatap Kyomi dengan tatapan tajam, maka semuanya akan membuat semakin rumit dan Kyomi akan kembali menangis. "Ya udah! Kyomi minta pesawat! Helikopter! Mall! Apartement! Hotel!" Ucap Kyomi lantang meminta hal yang sangat mahal. "Okey! Kamu akan dapat semuanya. Asalkan jangan binatang ganas kayak gitu. Terus kapan nikahnya?" Tanya Bara menatap Kyomi dengan tatapan serius. Nyali Kyomi yang mengebu tadi menciut. Anjing! Kyomi lupa kalau Bara ini orang kaya. Pasti dia dengan mudah membelikan semuanya untuk dirinya tidak perlu berpikir dua kali. Kecuali hewan-hewan yang disebutkan oleh dirinya tadi, mana mau Bara membelikan itu untuknya. "Aku nggak jadi dikasih duit lima milyar Ahjumma?" Tanya Kyomi menatap pada ibu mertuanya, yang membuat Hanum tertawa kecil mendengar apa yang dikatakan oleh Kyomi, ini calon menantunya lucu sekali. "Kamu nggak perlu minta Mama buat kasih kamu uang banyak untuk lepasin Bara. Itu kamu udah dikasih yang banyak loh sayang. Kamu tetap bakalan jadi Mantu Mama. Mama nggak mau yang lain. Pokoknya cuman kamu mantu Mama." Ucap Hanum, membuat Kyomi menghela napasnya kasar. "Om rentenir! Ini Om nggak niat cariin sahabat Om itu calon istri yang cantik dan juga dewasa. Kyomi itu masih kecil, masih kuliah." "Beberapa bulan lagi lulus. Kamu terima saja takdir kamu nikah sama Bara. Nggak bakalan rugi. Malahan nanti untung. Jangan lupa ya, kalau kamu sudah nikah sama Bara, kamu ubah semua aset itu jadi nama kamu. Mana tahu duda tidak tahu diri ini, dia bakalan main menyimpang." Ucap Azka memberikan nasihat yang membuat Kyomi mengangguk. "Om! Kalau Om main menyimpang nanti, nggak tahu jalan ke rumah. Kyomi bakalan sharloc lokasi rumah kita. Ingat Om. Om yang ajak Kyomi nikah. Dan bilang sama Papa buat jodohin Kyomi sama Om. Jadi, Om jangan main serong. Main lurus aja depan Kyomi langsung. Asalkan itu harta semuanya jadi milik Kyomi. Ahjumma nggak marah? Ini Kyomi udah jadi gadis matre loh!" Kyomi menatap pada calon ibu mertuanya. "Mama itu dukung apa yang kamu bilang sayang. Itu ide bagus. Kalau Bara main serong, bilang sama Mama langsung ya. Nanti Mama ikut hajar si Bara." Ucap Hanum, memang agak lain calon ibu mertua Kyomi ini. Padahal Kyomi udah berubah menjadi Kak Ros! Sok garang. Dan mana Kyomi matre lagi. Masih aja didukung untuk nikah sama Om Bara, ini Hanum nggak rugi nerima Kyomi jadi calon mantu. Atau mantu dah! Soalnya emak Bara ini ngebet banget mau jadiin Kyomi mantu secepatnya. "Agak lain kalian ini ya! Emang ada gila-gilanya. Kyomi heran, apa istimewanya Kyomi ini? Tapi Kyomi emang istimewa sih. Banyak yang mau sama Kyomi. Itu para bujang Korea Selatan Kyomi sangat tergila-gila sama Kyomi." Ucap Kyomi tersenyum lebar dan terlalu percaya diri. "Jangan banyak halu Kyomi! Emang benar kamu rada-rada ya." Ucap Azka setelahnya terperanjat saat Kyomi melemparkan satu buah apel ke wajahnya. Untung buka pisau. "Setan! Calon bini lo Bara. Bener-bener dah! Mau pulang aja gue sekarang!" Ucap Azka tidak beranjak dari sana, padahal katanya mau pulang. "Om rentenir! PULANG SANA!" usir Kyomi sok menjadi tuan rumah yang mengusir tamunya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN