Alvin memperhatikan dengan lebih detail pada semua wanita karyawan Daniel itu. Rupanya setiap orang dilengkapi persenjataan lengkap yang sedikit membuatnya merinding. Laki-laki itu mengeratkan genggaman tangannya pada Wina. Kemudian mereka diantarkan ke sebuah kamar mewah di salah satu ruangan di sana. “Untuk sementara kalian istirahat saja dulu, besok identitas baru kalian akan siap. Dan yang lebih penting tolong lepaskan gelang itu nona.” Ucap Daniel sebelum meninggalkan mereka berdua dalam kebingungan tapi terlalu enggan untuk bertanya. “Kamu mau mandi dulu atau mau mandi bareng?” Pertanyaan Alvin dibalas dengan lirikan sebal Wina. Bisa-bisanya dalam keadaan genting seperti ini suaminya masih bisa m***m. “Aku mandi duluan dan jangan mengintip, awas kalu mengintip.” Ucap Wina galak.