Ranjiel dan Jia Li masih berdiri di depan kelas, sedangkan sang guru yang mendengar pertanyaan Ranjiel untuk Jia Li membelalakkan mata. Apa Ranjiel gila? Kenapa Ranjiel harus mengungkapkan hal itu padahal mereka sedang belajar. Semua warga kelas yang mendengar hal tersebut tak kalah kaget, sepertinya sebentar lagi akan ada peperangan antara Ranjiel dan Wang Chunying. Mereka memerhatikan dengan saksama, menunggu jawaban Jia Li, dan melirik ke arah Lia yang tetap duduk tenang pada kursinya. “Ranjiel, kita sedang belajar, tidak seharusnya kau bertanya demikian.” Sang guru mencoba menghentikan pertanyaan gila Ranjiel, ia menatap Jia Li. “Jia Li, segera kembali ke kursimu.” “Dia belum menjawab pertanyaanku, Lausi. Bisakah Lausi memerhatikan sampai akhir?” “K-kau kit-” “Lausi, sebagai anak