16. Tak Ada Pilihan Lagi

1004 Kata

Ana melirik Ken yang kini ikut bergabung bersamanya dan Mama Arum di meja makan kecil yang bahkan duduk saja, Ana harus berhimpitan dengan Ken. Ana biarkan saja saat Ken memilih duduk di sampingnya meski Ana sendiri mati-matian harus mengendalikan dirinya. Ken yang wangi membuat jantung Ana berdebar-debar karenanya. Menjalankan peran sebagai seorang istri yang mengisi piring sang suami dengan nasi dan lauk yang tadi dia masak dengan bantuan Mama Arum. "Mama masih lama kan di sini?" tanya Ken memecah keheningan di antara mereka. Mama Arum yang sedari tadi tak lepas tersenyum melihat pasangan suami istri itu pun menjawab, "Mama sebenarnya ingin berlama-lama di sini, tapi takut mengganggu kalian berdua." "Mengganggu kenapa?" "Ya, mengganggu keromantisan kalian berdua. Mama tahu kalian be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN