Alfredo memasuki kafe itu dengan senyum yang tak kunjung luntur. Membayangkan keberanian perempuan keras kepala itu sungguh membuatnya tergoda dan berhasil menarik perhatiannya. Selama ini dirinya tidak pernah menemukan sosok perempuan seperti Salsa. Perempuan itu sangatlah berbeda dan membuat Alfredo semakin penasaran. Jika dirinya terbiasa mendapatkan seluruh keinginannya, Salsa juga harus menjadi miliknya karena itu merupakan keinginannya. Langkahnya semakin cepat, perasaan asing ini mendesaknya ingin segera bertemu dengan Salsa. Alfredo menghentikan langkahnya sejenak, mengawasi seluruh kafe itu. Dahinya berkerut dalam, perempuan itu tidak berada di sana. Diliriknya jam yang melingkar di tangannya. Waktu itu masih terlalu dini bagi karyawan Bento untuk pulang. Alfredo mengitari seisi