Di atas lantai itu Clara menangis tersedu. Suara tangisannya terdengar menyakitkan seolah menyayat hati. Kepalanya menunduk, membuat air matanya terjatuh di lantai. Punggung Clara bergetar, napasnya tersendat-sendat seiring dengan semakin derasnya tangisan itu. Sikap William yang dingin sungguh menyelipkan luka tak kasat mata di hatinya. Lelaki itu tak pernah sudi meski hanya melirik padanya. Clara menggigit bibirnya frustasi ketika mengingat bagaimana cintanya yang semakin bertumbuh sementara William seolah hendak mematahkan cinta itu. Ada sakit yang tidak berdarah, tetapi sungguh menyiksa di d**a. Menjerit pun tiada arti sebab penawar hati telah pergi bersama cinta yang lain. Kepala Clara mendongak ketika sepasang tangan melingkari punggungnya. Air matanya berderai semakin deras di det
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari