"Sayang apa yang sedang kau pikirkan?" Rose menghela napas pendek berulangkali ketika melihat Monica hanya duduk di atas ranjang dengan pandangan kosong. Sejak peristiwa itu, Monica seolah menjadi sosok gadis yang kehilangan raga. Entah apa yang sesungguhnya telah dialami putrinya itu, dan sampai detik ini tak satu pun ditemukannya jawaban atas pertanyaan itu. "Apa kau marah pada ibu?" Lagi, Rose menahan isakan dengan menggigit bibirnya kuat-kuat ketika berucap. Sungguh sakit rasanya jika hanya bisa menyaksikan dengan berdiam diri tanpa bisa melakukan apapun. "Jangan seperti ini sayang, ibu kesepian. Katakan pada ibu apa yang sebenarnya terjadi? Jangan biarkan kebingungan ini semakin menyiksa?" Sambungnya kali ini air matanya tak lagi bisa ditahan, "Apa yang harus ibu lakukan supaya ka