Saat motor gede itu tak lagi terlihat, Bella mulai melangkah masuk kedalam gerbang. Seperti biasa, dia membungkukkan sedikit badan dengan senyum ramah saat berpapasan dengan satpam yang disana. Setelah melewati absen dan masuk dalam lift, Bella berjalan dengan begitu santai menuju ke ruang kerjanya. Kedua mata membulat saat melihat ada Aska yang duduk dikursi depan komputer yang biasa ia gunakan untuk bekerja. “Pak,” sapanya, tentu penuh tanya. “Bapak ... kenapa ada di meja saya?” Aksa mengangkat wajah, mendongak dengan kedua tangan bertaut yang bertumpu diatas meja. “Kenapa baru naik? Keknya udah datang dari tadi.” “Uumm ....” Bella menatap jam yang melingkar ditangan kiri. “Tapi saya nggak telat, pak. Bel tanda masuk aja belum bunyi. Masih kurang ... lima menit.” Aksa ngangguk keci