Tiga Puluh Lima

889 Kata

❤❤❤ Vania mengunyah coklat yang dibelikan Andrea kemarin dengan malas. Yang ia tahu, harusnya coklat bisa memperbaiki moodnya. Dan biasanya memang begitu. Tapi entah mengapa, kali ini beda. Suara nada dering handphone berhasil membuyarkan lamunan Vania. Ia melirik ke arah layar handphonenya yang menyala. Tertera nama Alin di sana. Memang sejak kemarin Alin sering bertukar pesan dengannya. Meski tak selalu Vania membalasnya. Setelah cukup lama berdering, akhirnya handphone Vania kembali diam. Namun hanya beberapa saat, sebelum Alin kembali menelponnya. Vania meraih handphonenya dengan malas kemudian menempelkannya di telinga. "Dok," panggil Alin di seberang sana. Vania hanya menjawab dengan dehem lirih. "Anda ada masalah? Dari kemarin sepertinya-" Alin menghentikan kalimatnya ketika

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN