Dua Puluh

1343 Kata

❤❤❤ Cahaya silau matahari berhasil mengusik tidur lelap Vania. Ia merenggangkan tubuhnya, lalu menghadap ke arah sumber datangnya cahaya. Vania tersenyum melihat sang suami yang telah mengenakan kemeja putihnya berdiri di depan jendela. Tampak begitu bersinar karena efek mentari pagi yang seakan mengarah padanya. Membuatnya terlihat semakin tampan. "Besok kalau sudah lahir kamu harus jadi seperti Ayah ya, Nak!" gumam Vania sembari mengusap perut datarnya. Andrea bergedik ngeri melihat tingkah sang istri. Siapa yang harus seperti dia? Karena yang Andrea yakini saat ini adalah, Vania belum benar-benar hamil. "Van, ayo bangun, mandi!" suruh Andrea. Vania bergerak. Bukan untuk bangun, melainkan untuk memeluk guling dengan lebih erat. "Van, ini hari pertama kita kerja di sini, loh. Ngga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN