Saka benar-benar luar biasa, dia melukai dua wanita dalam waktu semalam. Tidak hanya Rania yang meneriakinya namun juga Alisa yang berteriak keras memakinya dengan ribuan kata makian yang bahkan lebih banyak dari apa yang pernah Alisa katakan seumur hidupnya. Tapi bagaimana lagi, perasaan itu tanpa Saka sadari telah berubah. Romantisme antara pria dan wanita yang dulu pernah Saka rasakan berganti dengan rasa peduli karena perasaan bersalah. Terdengar berengsek memang, tapi itulah kenyataannya. "Jangan bilang kalau diam-diam kamu sudah jatuh cinta kepada istrimu, Ka. Astaga, demi Tuhan, lelucon macam apa ini? Selama ini kamu nyaris tidak memedulikannya, kamu selalu menjadikanku prioritasmu lebih dari pada dirinya, lantas bagaimana bisa kamu jatuh cinta, Ka!" Dengan ganas Alisa mengguncang