“Bu Arya…….” “Mari Bu Arya……” “Selamat pagi, Bu Arya…..” “Duh, semangatnya pagi ini lari pagi dimandori Bu Komandan.” “Duileeeh, Bu Komandan, sudah seger aja Bu pagi ini.” Aku bersama dengan tim volunteer kedua, tim yang datang bersamaan dengan Alisa tengah menyiapkan sarapan besar di dapur umum. Semua kondisi sudah kondusif, volunteer yang datang bertugas lebih ringan dibandingkan mereka yang datang bersamamu. Kamp dilapangan besar ini masih digunakan sepenuhnya untuk sekolah, kesehatan, dan juga dapur umum. Simulasi makan gratis yang diwacanakan Presiden terpilih diterapkan sejak sekolah aktif dimulai lagi. Beberapa Nakes tampak bersiap di Klinik kecil yang dulu menjadi markasku bersama Ayudia, sementara aku, yang kini sepenuhnya hanya berstatus sebagai istri Saka tentu saja menjadi