Cukup aku yang merasakan getirnya keluarga. Cukup aku yang merasakan betapa keluarga justru menjadi sumber luka-lukaku. Tidak dengan istri dan anakku, tidak dengan keluarga kecilku kelak! batin Christopher yang masih menatap Nanay penuh harap. Matanya yang basah menegaskan kerapuhan yang hanya akan hilang ketika kesanggupan yang ia harapkan, ia dapat dari Nanay. “Kamu mau ke mana aku ikut!”
Nanay yang masih menunduk, menatap bingung Christopher yang ada di bawahnya, makin bingung. Bagaimana mungkin, bulankah mereka seamin tapi tak seiman?
“Aku ikut kamu. Aku beneran ikut kamu!” Christopher merengek.
“Ahh ... jadi kangen masa-masa muda.” Daniel tersenyum hangat memandang bahagia wajah Nanay dan Christopher, silih berganti.
“Yang mana?” tanya Rina dan seketika itu langsung membuat senyum
