"Ka-Kak Angga, kamu mau apa kekamarku hiks..," Ucap Sabrina sambil terisak.
"Emm.. Gue denger loe nangis kirain gue loe kenapa, ternyata cuma lagi nangis kekanakan banget sih," Ucap Angga datar, membuat Sabrina kesal karena melihat Angga yang punya rasa iba sama sekali padanya, tapi malah mengejeknya kekanakan. Namun saat Angga akan beranjak dari kamar Sabrina tiba-tiba, Sabrina berdiri dan berteriak memanggil Angga.
"INI SEMUA KARENA KAKAK!!, IYA INI SEMUA GARA-GARA KAK ANGGA, ANDAI SAJA KEMARIN KAK ANGGA TIDAK MENINGGALKANKU, SEMUA TIDAK AKAN TERJADI, KAKAK TAU AKU HAMPIR MATI MENUNGGU KENDARAAN DI HALTE BUS, DITEMANI PETIR DAN HUJAN DERAS, AKU KETAKUTAN KAK, AKU SUDAH BERPIKIR HIDUPKU AKAN BERAKHIR DI HALTE ITU, UNTUNG SAJA ADA KAK ELANG YANG NOLONGIN AKU KALAU TIDAK MUNGKIN AKU SUD
