bolehkah Aku cemburu

1510 Kata

Pagi terus saja berputar, tapi Amira tak kunjung juga membuka matanya, dengan telaten Ira mengelap Amira dengan kain basah untuk membersihkan tubuhnya yang masih betah berbaring tidur. Sudah satu minggu lebih Ira mengantikan suaminya mengurus Amira karna harus keluar kota, dengan hati-hati dan telaten Ira merawat madunya. "Huhffff" Ira menatap wajah yang semakin kurus dan pucat didepannya. "Bangun Mba, Mas Sean membutuhkan Mbak." Ucapnya lirih. Tangan Amira perlahan mulai bergerak, gerak. Ira yang melihat itu langsung melotot karna syok plus senang. Dengan cepat dia memencet bell untuk memanggil dokter, tak lama pun dokter juga masuk diikuti suster di belakangnya. "Dok, Mbak Mira bergerak-gerak." Tari langsung memeriksa Amira, namun dia mendesah. Dia langsung menatap tajam Ira, kar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN