22. Sedikit Keributan

1101 Kata

Aku rasa otakku akhir-akhir ini mudah sekali blank. Tidak terkecuali saat ini, aku mendadak tak bisa berpikir setelah mendengar syarat mengejutkan dari Pak razan. “B-bapak bilang apa, barusan?” “Saya enggak suka mengulangi kalimat yang sama. Dan— harus banget kamu nyembur kaya gini?!” Pak Razan melotot ke arahku. Detik berikutnya, dia berdiri sambil mengelap wajahnya dengan sapu tangan lalu pergi meninggalkanku yang masih bengong di tempat. “Pak! Pak Razan? Mau kemana?” Sialan itu orang, malah main tinggal! “Pak! Bapak— aduh!” Karena aku berlari mengejar tanpa melihat jalan, kakiku tersandung batu yang tergeletak sembarangan di trotoar. Praktis aku terjatuh hingga terduduk di tanah. “Duh!” Aku menatap miris telapak tanganku yang perih karena sedikit tergores. Aku berusaha bang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN