24. Insiden Tak Terduga

1278 Kata

“Matursuwun nggih, Pak,” ucapku pada tukang bubur kacang ijo yang kebetulan tak sengaja aku beli dagangannya setelah aku mampir dari kosan Leni. “Sami-sami, Mbak, ini kembaliannya.” Setelah menerima kembalian, aku celingukan kanan kiri untuk melihat kondisi jalan yang semakin malam semakin tampak sepi. “Pak, ini motor saya kayaknya mau habis bensin, pom mini terdekat di mana, ya? Atau pedagang bensin ecer terdekat?” “Wah jauh ya, Mbak, ini kan lokasi perumahan yang kalau malam sepi banget. Maksudnya, yang pada tinggal di perumahan ini jarang keluar rumah. Makanya saya jualannya keliling, enggak berani pasang tenda area sini, takut enggak laku.” Penjual bubur itu ikut celingukan. “Waduh, gimana, ya. Pak?” “Lha Mbaknya ini dari mana memangnya?” “Saya dari kos teman, Pak. Saya kebetu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN