Bukan Fajar yang datang membawakan makanan dan minuman. Tapi pelayan cafe yang curhat kepada Maya. Pelayan itu membawa nampan berisi satu piring nasi goreng dan segelas teh es. Wanita itu menatap wajah Maya. Maya tersenyum dan menganggukkan kepala, seraya menerima nampan dari tangan pelayan wanita itu. "Wajah kamu pucat. Kenapa tidak bilang dari tadi kalau belum sarapan. Membersihkan satu kamar kecil saja itu sudah sangat melelahkan. Apalagi sampai membersihkan semuanya." Wanita itu lekat memperhatikan wajah Maya. "Tidak apa-apa, Mbak. Saya kan baru bekerja, tidak pantas meminta-minta." "Saya tinggal ya. Masih banyak pengunjung cafe di depan." "Silakan, Mbak." Pelayan wanita itu meninggalkan Maya. Maya meletakkan nampan di lantai. Lalu ia mengambil piring berisi nasi goreng dan gel