Yanuar datang dari dalam dengan membawa satu pigura di tangannya. Maya melangkah maju, lalu pura-pura tersandung mainan yang berserak di lantai. Tubuh Maya jatuh dalam pelukan Yanuar. Satu tangan Yanuar yang bebas memeluk Maya. "Hati-hati, Non!" Yanuar membantu Maya agar bisa berdiri kembali dengan tegak. "Aduh. Mainannya kok tidak diberesin. Anak Pak Yan mana?" Maya pura-pura merasa kesal. "Ardi mana?" Yanuar bertanya pada Sita. "Di rumah ibu." Wajah Sita terlihat masam karena melihat adegan Yanuar memeluk Maya tadi. "Mana fotonya, Pak Yan. Saya mau lihat." Yanuar menyerahkan foto dalam pigura di tangannya. Itu gambar Maya mengenakan kebaya dan kain serta selendang di bahunya. Rambutnya di sanggul. "Cantik sekali." Maya memuji dirinya sendiri. "Cantik tapi mandul!" Sita melu