"Non Maia pergi dengan temannya. Saya tidak bisa melarang, karena Tuan sendiri yang sudah memberi izin." "Kapan saya memberi izin?" Tatapan tajam Baskara tertuju ke dalam bola mata Bik Isti. "Seperti yang Non Maia katakan, Tuan pernah berkata kepada Non Maia. Non Maia bebas melakukan apa saja tanpa harus minta izin pada Tuan." Bik Isti membela nona kesayangannya. "Hal itu tidak bisa dijadikan alasan bagi dia untuk bertindak sembarangan di rumah ini." Terlihat jelas Baskara terbakar amarah. "Tuan. Non Maia tidak mendapat kebahagiaan di rumah ini. Dia manusia biasa, apalagi masih muda, pasti ingin merasakan bagaimana rasanya diperhatikan, disayangi, oleh seorang pria. Tuan tidak bisa menyalahkan Non Maia, kalau dia memilih mencari kebahagiaan diluar sana. Karena orang yang harusnya mem