Maya keluar dari rumah. Baskara menatapnya dengan pandangan kesal. "Lama sekali. Apa satu suapan kamu kunyah seratus kali!" Baskara menggerutu. "Cerewet seperti perempuan!" Mata Maya melotot. "Masuk!" Baskara membukakan pintu mobil untuk Maya. "Bukannya aku ikut Pak Yan?" Tanya Maya. "Iya nanti dari bank, sekarang cepatlah masuk!" "Iya!" Maya masuk ke dalam mobil, kemudian Baskara menyusul masuk. Mereka duduk bersebelahan di jok belakang. Pak Isman membawa mobil dengan perlahan saja, diikuti oleh mobil yang dibawa Yanuar di belakang mereka. Maya menatap Pak Isman dari balik punggung pria itu yang sedang menyetir dengan santai saja. Maya tidak bisa mempercayai pikiran buruknya yang sempat hadir terhadap Pak Isman dan Bik Isti. Tapi jalan buntu yang ditemui oleh kasus perginya Ma