19. Dasar Alan!

2021 Kata

Mas Alan terus menggandengku selama menuruni tagga. Kulit kami tak bersentuhan karena kami sama-sama mengenakan sarung tangan. Terlalu dingin kalau mengabaikan benda yang satu ini. Semakin malam bukannya semakin sepi malah semakin ramai. Hampir seratus persen yang datang ke area Namsan Tower adalah sejoli, laki-laki dan perempuan. Jarang sekali aku melihat yang sesama laki-laki atau sesama perempuan. Ya, seperti yang pernah kubilang sebelumnya. Tempat ini memang sangat cocok untuk kencan. Ngomong-ngomong, badanku jadi lebih hangat setelah syal milik Mas Alan melingkar di leherku dan topinya menutupi kepalaku. Gigiku tidak lagi bergemeretak seperti ketika di atas tadi. Jujur, aku cukup terharu dengan perlakuannya. Di antara sikap menyebalkannya, ternyata dia masih memiliki sisi perhatia

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN