bc

MIRACLE MIRROR

book_age18+
316
IKUTI
1K
BACA
love after marriage
body exchange
goodgirl
independent
bxg
mystery
another world
tortured
wife
waitress
like
intro-logo
Uraian

Shafa Dhea Sahira seorang gadis yatim piatu berumur 20th.tiba tiba terbangun di sebuah kamar yang bukan miliknya.dan Shafa di kejutkan bahwa dirinya telah menikah dengan Adrian Sandi Hutama.seorang pewaris tunggal Hutama Group.yang kejam. Shafa menikah saat gadis itu tidak sadarkan diri, alias pingsan. “Apakah ini pernikahan paksa? Apakah aku korban penculikan yang di paksa menikah?”

Yang Shafa ingat, ia pingsan di gudang setelah menemukan sebuah liontin. Suatu ketika Shafa di kejutkan lagi bahwa dirinya sekarang berada di dunia cermin. Entah dosa apa yang sudah ia perbuat, hingga Shafa dihadapkan dengan takdir yang aneh ini.Bagaimana bisa Shafa masuk ke dalam dunia cermin? Dan kenapa dirinya berada di sana? Apakah ini berkaitan dengan liontin yang Shafa temukan di gudang?

chap-preview
Pratinjau gratis
Pria Kejam
Suara kicau burung terdengar dipendengaran shafa. Serta silau mentari menusuk di penglihatan shafa. Pertanda pagi telah menjelang waktu untuk membuka mata. Tiba-tiba terdengar suara seorang pria “ Dasar gadis pemalas! cepat bangun!!!” Sambil menyiram Shafa dengan air dingin. Shafa kaget dan gelagapan karena air yang disiram ke mukanya. “ Maaf, Tuan, siapa anda? Kenapa anda tiba-tiba menyiram saya?” tanya Shafa dengan menahan emosi. “Jangan pura pura bodoh, Kamu! Jangan kamu pikir, kamu memiliki tubuh lemah. Lantas aku akan berbelas kasihan padamu? Jangan mimpi,” menatap Shafa dengan sinis.” Cepat layani aku, kerjakan tugasmu sebagai istri!” Adrian memerintah dengan penuh intimidasi. “ Apa yang anda katakan? Istri? Siapa yang mau menikah dengan orang kejam dan tak mempunyai sopan santun seperti anda?” “Plak ....” Sebuah tamparan mendarat di pipi mulus Shafa. Panas yang terasa di pipi serta kepala yang masih pening bertambah sakit kala Adrian melayangkan tangannya. “ Jaga bicaramu! Kalau kau tidak ingin mendapat yang lebih dari ini,” ucap Adrian sambil mengepalkan tangan menahan emosi. “Lebih baik aku pergi, disini membuat darahku semakin naik.” Kemudian berlalu meninggalkan shafa. Panas, sakit, perih yang dirasakan Shafa. Tak terasa air mata menetes sendiri. Shafa marah ,sedih,dan bingung bersamaan. Sepeninggal Adrian, Shafa mengedarkan pandangan keseluruh ruangan tersebut, nampak asing, “ di mana ini? Kenapa aku tidak berada di kamarku? Siapa pria tadi?” gumam shafa dengan segala kebingungannya. Yang dia ingat, Shafa pingsan di gudang belakang panti. Lantas dimana sekarang dia berada? Bagiamana shafa bisa berada di tempat itu? Memikirkan itu semua membuat kepala Shafa sakit. Sehingga gadis itu memutuskan untuk membersihkan diri dulu di kamar mandi yang berada di kamar tersebut. Entah kenapa rambutnya begitu lepek dan sudah bau seperti tidak keramas seminggu. Usai bebersih, Shafa duduk didepan cermin untuk mengeringkan serta menyisir rambutnya sambil mengedarkan pandangan. Menatap lamat-lamat seisi kamar tersebut. nampak seperti kamarnya, hanya saja beda cat tembok, dan dekorasinya seperti kamar pria. Terasa cacing dalam perut Shafa sudah berdemo, tandanya minta di isi. Saat hendak melangkahkan kaki keluar kamar, terdengar suara ketukan pintu “tok ... tok ... tok,” tak lama terlihat seorang ART membuka pintu sambil membawa nampan. “Non ... sarapan dulu non,” ucap ART tersebut sambil menaruh nampan di atas nakas. “Mbok namanya siapa? Dan pria yang tadi pagi disini siapa? Dan sekarang saya ada dimana? Apa saya korban penculikan?” tanya Shafa bertubi-tubi. “Kalo tanya satu-satu, Non, si mbok bingung jawabnya,”ucap si mbok “ Maaf mbok,” kata Shafa sambil nyengir. “ Baiklah, Mbok,” ucap Shafa pasrah. “ Mbok, nama mbok siapa?” “ Nama saya Darmi non,” jawab mbok Darmi “Mbok pria yang tadi ada disini siapa? Kenapa dia mengaku sebagai suami saya?” Tanya Shafa masih penasaran. Si mbok mengertnyit,” Non, apa non lupa? Non menikah dengan tuan seminggu yang lalu. Wajar kalu non lupa, saat menikah keadaan non sedang kritis.” Ah ... seminggu ya! Pantas saja badanku terasa lengket sekali. Lantas kenapa mbok Darmi bilang aku kritis? Perasaan aku sehat wal’afiat, tidak memiliki riwayat sakit serius. Shafa mencerna perkataan mbok Darmi, apa ini pernikahan paksa? Bagaimana bisa Shafa menikah tanpa pertsetujuan gadis itu.dosa apa yang telah ia perbuat, hingga mendapati takdir yang buruk seperti ini. Shafa mrmikirkan segala kemungkinan yang terjadi . “ Non, makanlah terlebih dahulu,” ucapan mbok Darmi seketika membuyarkan lamunan gadis berambut hitam sepunggung itu. Tak lama, makanan yang di bawa mbok Darmi habis tak bersisa.karena memang Shafa sangat lapar. “Apa sudah baikan, Nak?” tiba tiba seorang kakek masuk dan menghampiri Shafa. “Maafkan kelakuan cucuku, Nak, ku harap kamu mau bertahan dengannya. “ Shafa mengernyitkan dahi, tampak bingung. Adam mengulas senyum, “Aku tahu apa yang kamu pikirkan, sebelumnya maafkan kakek yang membuatmu berada di sini.” “Apa maksud kakek?” “Akulah yang memaksa Adrian untuk menikahimu, Nak.” “Tapi kenapa, Kek?” “ Aku merasa, kamu dapat merubah pribadi Adrian cucuku.” “ Apa, Kakek tahu bagaimana prilaku cucu kakek? Bagaimana bisa saya bertahan dengan orang yang tidak berperi kemanusiaan?” ucap Sfafa dengan perasaan marah,kesal dan sedih yang bercampur. “ Aku yakin, kamu bisa. Aku mohon bersabarlah,” mohon kakek dengan netra penuh harap. Melihat tatapan kakek, Shafa tidak tega. Shafa teringat akan bapak asuhnya di panti. Shafa memang anak yatim piatu yang di besarkan di panti asuhan. Tanpa aba-aba, cairan bening lolos begitu saja di pipi mulus Shafa. “Akan saya coba, tapi saya tidak yakin berapa lama akan mampu bertahan.” Senyum kakek seketika mengembang. Dan langsung memeluk Shafa. Senang rasanya melihat senyum kakek. Siang berganti senja, Adrian masuk ke dalam kamar Shafa. Dengan kasar ia buka pintu bercat putih tersebut hingga membentur tembok di belakangnya. ” BRUAK,” “Hei ... gadis bodoh di mana kamu? “ Adrian memanggil dengan berteriak. Tak lama pintu kamar mandi mandi terbuka. Nampak Shafa keluar dari sana sudah dengan pakaian lengkap. “Bisa gak sih gak pake teriak? aku denger kok!” Jawab Shafa dengan jengkel. “ Heh ... jaga bicaramu itu, aku ini suamimu, layani aku dengan baik!” perintah Adrian sambil menjambak rambut Shafa yang basah. “Aw ... sakit, lepas!”Berharap Adrian melepaskan cengkeraman tangannya. Shafa menahan sakit di seluruh kepalanya. Seakan semua rambut akan terlepas dari kulit kepalanya. “Kau bisa merasakan sakit?” Adrian meremehkan tanpa melepas tangan yang menjambak rambut Shafa. Bahkan di tarikanya lagi lebih kuat. “Ini sakit sekali ... kumohon lepaskan,” tak sanggup menahan sakit. Dilepaskan tangan Adrian dengan kasar. Hingga Shafa terhuyung hampir terbentur tebok di belakangnya. “Sekarang aku mau mandi, cepat siapkan air untukku!” Meski kesal dan sebal, Shafa tetap melakukan apa yang di perintahkan Adrian. “Shafa!” teriak Adrian di dalam kamar mandi. Adrian terkejut, air yang akan ia gunakan untuk berendam itu air dingin. Sedangkan Adrian ingin berendam air hangat sambil merileks kan tubuh penatnya. “Ada apa?” sahut Shafa asal. Membuat darah Adrian seketika naik ke ubun-ubun. Dengan cepat Adrian menarik lengan Shafa ,dan membawanya ke dalam kamar mandi. Kemudian kepala Shafa di celupkan ke dalam bathup hingga beberapa detik. Lalu di angkat, belum sempat Shafa menhirup udara dengan benar, sudah di celupkan lagi. Merasa puas, Adrian menyudahi siksaannya kepada Shafa. Shafa mencoba mengatur pernafasannya yang masih tersengal. Rasa takut menyelimuti hati Shafa saat ini. Hampir saja Shafa kehilangan nyawanya. Namun Shafa juga benci pada pria kejam tersebut. “Apa ini? Kenapa airnya dingin?” tanya Adrian dengan tatapan tajam. “Bukankah anda menyuruh saya untuk menyiapkan air untuk mandi?” dengan tubuh gemetar karena takut. “Aku tidak menyuruhmu untuk bertanya.” Sambil memejamkan mata menahan emosi yang mulai naik. “Anda tidak mengatakan supaya saya menyiapkan air hangat.” “Banyak alasan kamu, pergi! aku muak melihat muka jelekmu itu.” Dengan perasaaan lega, namun masih ada sedikit takut. Shafa langsung keluar dari kamar mandi. Di dalam kamar, ia merenung. Sebenarnya di mana ini? Semua orang mengetahui namanya. Tapi tak satupun orang yang dikenal Shafa. “ Shafa!! ambilkan bajuku!!” perintah Adrian sambil berteriak. Karena Adrian masih berada dalam kamar mandi. Dengan cepat Shafa mengambilkan baju untuk Adrian. Shafa tidak ingin kejadian beberapa menit lalu terulang kembali. Shafa datang menghampiri Adrian yang masih berendam, kemudian meletakkan baju ganti itu di dalam rak handuk. ”Baju anda ada di dalam rak handuk.” “Hmm.” jawab Adrian sambil memejamkam mata menikmati saat berendam. Kemudian Shafa bejalan keluar kamar mandi. Saat makan malam , Shafa sudah ada di meja makan dan menunggu Adrian keluar dari ruangannya.Adrian yang melihat Shafa duduk disalah satu kursi di meja makan, langsung menghardik, “ Mau apa kamu duduk disini?” “ Saya mau makan.” Sambil menunduk takut. “Makan? Enak sekali kamu bilang! Sana! makan di belakang bersama para maid lain. Kamu tidak pantas berada disini.”Adrian langsung menarik lengan Shafa dengan kasar, serta membawanya ke belakang tempat para maid berkumpul. “Bu,,,bukankah anda bilang kalau saya ini istri anda?” dengan bergetar “Istri!!” sambil tersenyum miring “Ya, Kamu memang istriku. Tapi itu hanya status saja. Selebihnya kamu disini jadi pelayanku. BUDAKKU!!” dan berlalu meninggalkan Shafa. Para maid yang menyaksikan hal tersebut merasa kasihan, tapi mereka juga takut dengan perangai sang majikan . Rasa malu, sedih takut dan juga marah menyelimuti hati Shafa. Bagai disayat belati tajam, namun tak berdarah. Shafa mungkin tidak mencintai Adrian, tapi ini sungguh keterlaluan. Shafa mencoba untuk sabar dan tegar. Mungkin suatu saat nanti ,ia bisa keluar dari rumah megah itu. Saat ini Shafa harus tahu terlebih dulu, siapa orang yang sedang ia hadapi. Shafa juga tidak ingin mengecewakan kakek, meskipun Adam bukanlah kakek Shafa. Shafa sudah menganggap Adam sebagai kakeknya sendiri. Usai makan malam, Adrian memangggil Shafa ke ruang kerjanya. Di sana Shafa melihat seorang pria berpenampilan seperti bodyguard berdiri di belakang Adrian. Pria itu Rico sekertaris sekaligus asisten pribadi Adrian. Adrian memberi isyarat agar memberikan kertas yang di pegang Rico. bersambung,,,,

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
122.8K
bc

Romantic Ghost

read
164.1K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
148.2K
bc

Time Travel Wedding

read
6.5K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
10.4K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
6.9K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
91.3K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook