Ep. 5 MERASA

1047 Kata
“Sudah,” Jawab Amelia. “Baiklah. Terima kasih.” Krystal langsung berjalan ke ruangan Daniel, ketika sampai di depan ia langsung membuka pintu ruangan CEO. “Maaf, Pak,” ujar Krystal sembari masuk ke dalam ruangan. “Ya, ada apa?” “Saya sudah menemukan beberapa bukti tentang perusahaan X, namun saya belum tahu dari pihak kita siapa yang membocorkannya.” “Oke. Kamu bisa melanjutkannya.” “Baik, Pak.” Selesai bicara dengan Daniel, Krystal pun keluar dari ruangan CEO lalu ia melanjutkan lagi penyelidikannya. Beberapa saat berlalu, Krystal yang sedang sibuk menyelidiki kasus perencanaan produk yang bocor sampai tidak menemani Daniel untuk ke jadwalnya. Akhirnya Daniel ditemani oleh Amelia. Beberapa jam berlalu. Ketika Daniel kembali ke kantor, Krystal melihat wajahnya yang pucat. Krystal merasa heran karna tadi Daniel terlihat baik-baik saja, namun ketika kembali tiba-tiba wajahnya terlihat pucat. Daniel yang sudah masuk ke dalam ruangannya pun diikuti oleh Krystal. “Maaf, Pak. Apa Bapak sakit? Kenapa wajah Bapak terlihat pucat?” “aku tidak apa-apa, hanya sedikit pusing saja,” jawabnya. “tapi wajah Bapak sampai pucat seperti itu,” ujar Krystal. Krystal berjalan mendekati Daniel, ia mencoba untuk mengecek keadaan CEO nya. “Maaf, Pak.” Ujar Krystal sembari memegang dahi Daniel. “Astaga! Bapak demam,” ujar Krystal. “tunggu sebentar ya, Pak.” Krystal berjalan keluar ruangan untuk mengambil air hangat. Sedangkan Daniel hanya duduk diam di kursinya, ia seperti tidak ada tenaga. Setelah mengambil air hangat Krystal langsung kembali ke ruangan Daniel, dan mengompresnya agar suhu tubuhnya menurun. “apa yang Bapak rasakan?” tanya Krystal. “sedikit pusing,” jawab Daniel. “Apa Bapak salah makan sesuatu atau bagaimana? Bukankah tadi Bapak baik-baik saja?” tanya Krystal. “Aku juga tidak tahu,” jawab Daniel. Beberapa menit Krystal mengompres Daniel hingga Daniel tertidur, sedangkan Krystal hanya meletakkan handuk kecil di dahi Daniel setelah itu ia keluar sebentar. --- Hingga jam para karyawan pulang. Karna Daniel masih tertidur jadi Krystal tidak bisa langsung pulang, ia menunggu CEO nya terbangun. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Daniel terbangun. “Akhirnya Bapak bangun juga, bagaimana keadaan Bapak?” Ujar Krystal. “Sudah lebih baik,” Jawab Daniel. “Maaf Pak, Ini sudah jam pulang kantor. Jadi sekarang lebih baik Bapak pulang dan beristirahat,” Ujar Krystal. Ketika Daniel akan berdiri dari kursinya tiba-tiba badannya terasa lemas jadi Krystal membantunya. “Bagaimana jika saya antar saja sampai tempat tinggal Bapak?” saran Krystal. “Tidak perlu,” tolak Daniel. “Apa Bapak yakin bisa pulang sendiri?” Tanya Krystal. “Aku bisa pulang sendiri,” Jawab Daniel. “Tapi Bapak tidak bisa mengendarai mobil karna keadaan Bapak seperti ini,” Ujar Krystal. “Saya akan naik taksi saja,” Ujar Daniel. “Baiklah Pak, saya akan menemani Bapak,” Ujar Krystal. Mereka berjalan ke depan gedung lalu Krystal memanggil taksi untuk mengantar Daniel pulang. Setelah mendapatkan taksi, Krystal dan Daniel masuk ke dalam. “kenapa kamu jadi ikut masuk ke dalam taksi?” tanya Daniel. “saya akan mengantar Bapak saja sampai tempat tinggal karna saya merasa tidak enak jika meninggalkan bapak seperti ini.” “Aku tidak apa-apa.” “Jika Bapak tidak apa-apa lalu tadi ketika turun kesini kenapa Bapak perlu di bantu? Sudahlah Pak jangan menolak, saya akan mengantar Bapak sampai rumah.” Daniel langsung diam, lalu Krystal memberitahu supir alamat yang di tuju. “Maaf, Pak. Tolong ke alamat ini,” Pinta Krystal. “Baik.” Taksi itu pun melaju menuju alamat yang diberikan Krystal. Tidak lama mereka sampai di depan gedung Apartemen. Mereka keluar dari taksi lalu Krystal memapah Daniel hingga masuk ke dalam. “Katanya bisa pulang sendiri, sekarang buat berjalan saja harus di bantu,” Batin Krystal. Ting Lantai 15. Mereka keluar dari lift lalu berjalan ke kamar Daniel. Ketika mereka sampai di depan pintu kamar apartemen Daniel, Krystal menanyakan password pintunya. “Maaf, Pak. Password pintu rumah Bapak berapa ya?” Tanya Krystal. Daniel memberitahu Krystal password pintunya. Setelah itu Krystal menekan angkanya, lalu mereka bisa masuk ke dalam. *** “Krystal,” Panggil Daniel. “Iya, Pak.” “Terima kasih untuk kemarin,” Ujar Daniel. “Iya, Pak. Sekarang bagaimana keadaan Bapak?” “Sudah Baik.” “Maaf ya Pak. Tadi pagi-pagi sekali saya langsung pulang begitu saja.” “Iya. Tidak apa. Lagipula saya juga sudah baik-baik saja.” Daniel jadi teringat dengan kejadian kemarin malam, Ia merasa ada yang aneh dengan perasaannya. Padahal ia tidak pernah merasa seperti ini jika diperhatikan oleh wanita lain. Flashback On Daniel dan Krystal sudah masuk ke dalam apartemen, setelah itu Krystal membantu Daniel untuk masuk ke dalam kamarnya. “Tunggu sebentar Pak, saya buatkan teh hangat dan juga saya ambilkan obat untuk bapak,” “Iya. Kotak obatnya ada di meja depan,” “Baik, Pak.” Setelah itu Krystal keluar dari kamar Daniel dan menuju ke dapur. Ia menyiapkan teh hangat dan juga mengambil obat untuk Daniel. Tidak lama Krystal kembali ke kamar Daniel dan memberinya teh hangat dan juga obatnya. “Ini Pak.” “Ya, terima kasih.” Krystal merawat Daniel hingga tertidur. Karna sudah larut malam jadi Krystal pun ikut tertidur. Flashback Off “Perasaan apa ini?” Batin Daniel. “Kenapa Pak?” Tanya Krystal. “Tidak apa-apa,” Ujar Daniel. Mereka keluar dari lift, dan menuju ke tempat meeting. Untuk Produk yang sama itu masih di selidiki, sedangkan perusahaan Daniel mengeluarkan rancangan baru. Rapat hari ini membahas masalah produk baru, dan selesai itu semua karyawan Perencanaan lembur. Selesai meeting, Daniel langsung kembali ke ruangannya. “Apa Bapak perlu sesuatu?” “Tidak. Kembalilah ke meja kerjamu.” “Baik.” Krystal langsung keluar. Beberapa saat kemudian Krystal mengetuk pintu ruangan Daniel, ia ingin bertanya masalah perjalanan bisnis ke Hongkong. “Ya, Masuk,” “Maaf, Pak. Saya ingin tanya masalah perjalanan bisnis ke Hongkong.” “Besok kita berangkat.” “Baik, Pak.” Setelah itu Krystal keluar dari ruangan Daniel, lalu ia mempersiapkan semua untuk besok. Hari semakin malam, Daniel keluar dari ruangannya. “Krystal,” panggilnya. “Iya, pak.” Sahut Krystal. “Ayo pulang.” “Iya, Pak.” Krystal langsung merapikan meja kerjanya. Setelah itu mereka berjalan menuju ke lift. Beberapa saat kemudian lift pun berada di lantai 20. Setelah pintu terbuka, Daniel dan Krystal masuk ke dalam lift, lalu menekan angka 1. Pintu lift tertutup, dan bergerak turun. Ting Lantai 1. Daniel dan Krystal keluar dari lift lalu berjalan ke parkiran. Daniel akan mengantar Krystal pulang karna sudah terlalu malam. Selama perjalanan Krystal hanya diam melihat keluar jendela. Sedangkan Daniel fokus menyetir. Tidak lama mereka sampai di depan rumah Krystal. Setelah mobil berhenti, Krystal melepas sabuk pengamannya. “Terima kasih Pak atas tumpangannya.” “Iya.” “Sampai bertemu besok, Pak.” Daniel mengangguk, lalu Krystal pun turun dari mobil Daniel. Setelah itu Daniel pergi dari rumah Krystal. Sedangkan Krystal langsung masuk ke dalam rumahnya. “Hah...” Krystal merasa lelah, setelah meletakkan tasnya, Krystal berjalan masuk ke dalam kamar mandi. To be continued
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN