"Permisi." ucap Linda, melangkah masuk sembari menundukkan sedikit badannya. "Iya, masuklah!" Linda melirik sekilas ke arah Vian yang duduk santai di samping rektor. Kali ini sepertinya masalah dia begitu serius. Sampai harus berhubungan dengan rektor. Linda menu duluan kepalanya, Dia segera duduk di samping Vian. "Bukanya kamu bilang tidak bisa tadi?" tanya Linda lirih. "Memangnya kenapa?" tanya balik Vian. Linda terdiam, dia menghela napasnya. Mencoba untuk sabar saja menghadapi Vian. Dari pada harus bersabar dengannya. "Maaf, apa anda teman Linda? Atau saudaranya?" tanya sang dosen. "Saya suaminya." semua mata yang ada di sana melebar sempurna. Dengan bibir menganga tak percaya. "Apa? Kamu yakin?" tanya dosen Linda tak percaya. "Apa perlu aku tunjukan buku nikah kita?"
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari