7.4

1828 Kata

Pagi-pagi buta Uci berjalan dengan mata setengah tertutup menuju Reza yang katanya sudah berada di depan. Tidak peduli dengan keadaan acak-acakannya Uci tetap menemui Reza. Berbanding terbalik dengan Uci, Reza justru sudah tampak sangat segar, rapi dan wangi. “Pagi,” sapa Uci pada Reza yang berniat menatapnya sebelum bekerja, katanya di telfon tadi Reza ingin mengisi daya dengan melihatnya. Apa-apaan sih Reza ini. “Pagi cantik,” kekeh Reza kemudian dengan penuh keyakinan menghapus jarak antara ia dan Uci sampai akhirnya memeluk gadis kesayangannya. Kalau ada yang bertanya apakah Reza tidak risih dengan tampang bangun tidur Uci, Reza bahkan sudah melihat hal yang paling kacau dari ini beberapa tahun yang lalu ketika KBM (Kemah Bakti Mahasiswa). Uci yang belum mendapatkan kesadaran sepenuh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN