“Apa yang terjadi?” tanya Mira setelah suasana terasa mereda. “Dua hari kamu tidak sadarkan diri, kamu membuat semua orang merasa cemas, terlebih aku,” papar Kei. Mira mengulas senyumnya tipis. “Ya, terlebih kamu. Aku penasaran sudah berapa banyak air mata itu turun dari kedua matamu? Dan berapa kali kamu sudah menangis karena aku. Ah, andaikan di dunia ini ada semacam teknologi kamera atau lebih bagus ponsel, aku pasti sudah merekammu. Karena itu sangat langka,” celoteh Mira dengan gurauannya demi mencairkan suasana yang masih kelabu. “Kamu anggap itu lucu?” tukas Kei, terlihat menghela napasnya kesal. “Bukan lucu, tapi sesuatu yang sangat langka. Aku sudah mengatakannya sebelumnya,” balas Mira. “Menurutmu kalau Red atau Yvonne melihatnya, apa kira-kira tanggapan mereka? Apa mereka ju